GridOto.com - Beredarnya barang sampah seperti sparepart rebuild, genuine box (Gebox), black market atau lelangan berkedok original dan baru di toko online memang meresahkan.
Umumnya barang sampah ini dijual dengan harga jauh lebih murah dibanding sparepart asli di bengkel resmi.
Eris Novansyah Gunawan, selaku pemilik bengkel spesialis Toyota, Anugerah Motor di Jakarta Pusat mengatakan, beberapa kerugian bakal dialami pembeli yang membeli barang sampah tersebut.
"Sparepart yang dijual di online itu kebanyakan bungkusnya saja yang original. Begitu pasang ternyata ada masalah seperti enggak presisi, mau dikembaliin ke penjualnya enggak bisa atau susah," ujar Eris saat dihubungi GridOto.com, Jumat (10/7/2020).
Baca Juga: Peredaran Barang Sampah Bikin Pemilik Bengkel Ogah Jualan Online, Ujung-ujungnya Begini..
Karena kualitas sparepart sampah ini berbeda dengan yang asli, masalah pada kerusakan komponen lain bakal mengancam si pemilik kendaraan.
Misalnya pembelian filter udara Gebox dan sokbreker rebuild untuk Toyota Avanza yang ditemukan GridOto.com beberapa waktu lalu.
"Kalau cuma filter udara gebox masih mending, paling ketahanan partnya aja yang kurang tahan lama dibanding part yang benar original," kata Eris.
"Misalnya filter udara Avanza ori bisa tahan sampai 60 ribu kilometer, kalau filter gebox yang di online itu paling 4 kali ganti oli atau 25 ribu sampai 30 ribu kilometer sudah kotor banget, perbandingannya jauh sekali," lanjutnya.
Baca Juga: Bukan Cuma Penjual, Pembeli Barang Sampah Juga Bisa Terseret Kasus Hukum Sob!
Eris mengungkapkan, hal ini karena bahan dan kerapatan filter yang dijual di online begitu berbeda dengan barang original.
"Kebanyakan pemilik mobil sekarang ganti onderdil kalau sudah benar-benar rusak, padahal ada batas pemakaiannya sebelum rusak harus ganti. Kalau di filter palsu ini pasti penyaringan kotoran di mesin enggak sebagus filter aslinya," sebutnya.
"Kalau dibandingkan dengan yang asli, filter berkedok original ini bahannya juga beda. Lalu kerapatan lubang filternya juga lebih renggang dibanding sparepart yang benar-benar original," terang Eris.
Sementara untuk sokbreker, Apin selaku Owner bengkel spesialis Mitsubishi, Pelita Motor di Jakarta Selatan menyebut, banyak risiko kerusakan yang akan diterima pembeli barang sampah.
Baca Juga: Barang Sampah Marak di Situs Belanja Online, Begini Tanggapan Daihatsu dan Mitsubishi
"Umur sokbreker rebuild atau palsu yang dijual online, hitungannya pemakaiannya pasti cuma bertahan sekian bulan. Kemudian ban mobil juga akan cepat rusak," ungkap Apin kepada GridOto.com, Jumat (10/7/2020).
Selain ban, komponen kaki-kaki mobil yang lain juga akan rusak karena sokbreker rebuild atau rekondisi tersebut.
"Harga ban kan juga tidak murah, setelah sokbreker rebuild ini dipakai 1 bulan komponen kaki-kaki lain juga pasti kena. Awalnya mau irit, tapi pengeluaran biaya malah bengkak karena banyak part mobilnya yang rusak," kata Apin.
Menurutnya, kerugian yang ditanggung konsumen bisa mencapai jutaan Rupiah bila memakai barang sampah di mobilnya.
Baca Juga: Penjualan Barang Sampah di Toko Online Disebut Modus Lama, Jangan Mudah Tergiur Harga Spare Part Murah!
"Bukannya untung malah buntung, soalnya saya pernah betulin kaki-kaki depan Pajero Sport saja bisa menghabiskan biaya Rp 5 juta sampai Rp 6 juta, belum kaki-kaki belakang," tutur Apin.
Apin menambahkan, konsumen sebaiknya jangan tergiur dengan harga sparepart yang diklaim asli yang dijual di marketplace online.
"Harga sparepart di bengkel resmi dengan toko offline itu enggak bakal bisa beda jauh paling maksimal 20 persen. Kalau lebih murah dari itu apalagi sampai 100 persen, pasti palsu barangnya," tutupnya.
Waduh bukannya untung malah bikin buntung nih sob!
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
KOMENTAR