GridOto.com - Kawasaki Motor Indonesia (KMI) akhirnya resmi merilis Ninja ZX-25R yang dibekali mesin 250 cc dengan empat silinder.
Dibanding Ninja 250 yang lain, Ninja ZX-25R dibekali perangkat pengereman mirip moge nih, yakni dengan menganut tipe radial.
Sementara kalipernya pakai model empat piston yang menjepit cakram semi floating dengan diameter piringan berukuran 310 mm.
Perangkat rem ini tersedia baik untuk tipe ABS ataupun non-ABS.
Baca Juga: Segini Top Speed Kawasaki Ninja ZX-25R Yang Pakai Mesin 4 Silinder
Untuk Sobat GridOto yang belum tahu, ada dua tipe kaliper yakni radial dan axial.
Motor yang kerap berseliweran di Indonesia rata-rata pakai tipe axial.
Sementara tipe radial ini banyak dipakai oleh moge-moge saja.
Memangnya apa sih bedanya antara kaliper radial dan axial?
Perbedaan yang paling terlihat adalah pada posisi pemasangan kalipernya.
Pada tipe radial, kaliper dibaut dengan arah ke depan, sementara kaliper axial dibaut dengan cara menyamping.
Memang perbedaanya terlihat sederhana, tapi dampak yang dihasilkan cukup signifikan.
Dengan dibaut yang mengarah ke depan, kaliper radial jadi punya konstruksi yang lebih rigid sehingga lebih kuat dalam melakukan pengereman.
Perbedaan lain rem radial dan axial terdapat juga pada master remnya.
Pada master rem axial, selongsong master rem tidak searah dengan gerakan handle rem (perpendicular).
Sedangkan master rem radial punya selongsong master yang searah (paralel) dengan dengan gerakan handle rem.
Konstruksi tekan langsung seperti pada tipe radial punya keuntungan pada feel dan feedback pengereman yang lebih baik dari rem axial.
Hal itu lagi-lagi karena konstruksi paralel lebih rigid dari perpendicular.
Baca Juga: Kawasaki Ninja ZX-25R Punya Dua Power Mode, Begini Penjelasannya
Pada kecepatan tinggi apalagi balapan, feel pengereman yang baik bisa menentukan kemenangan lho.
Itulah alasan rem radial kini populer dipakai pada motor peforma tinggi seperti moge, bahkan motor MotoGP.
Makanya setelah Ninja ZX-25R dikasih kaliper radial aura mogenya terasa makin kental ya, setuju enggak?
Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR