GridOto.com - Flat tracker garapan Dapur Klasik 76 Custom yang memakai basis Kawasaki Ninja 150 RR jelas memakai ban dual purpose di kaki-kakinya.
Mengejar konsep motor flat tracker yang identik dengan menggaruk tanah, pemakaian ban dual purpose menjadi hal yang 'wajib' di motor custom flat tracker.
Termasuk di Ninja 150 RR ini sob, pakai kaki-kaki ban dual purpose biar kesan flat trackernya kentara, meski ada beberapa hal yang wajib diperhatikan.
Meski motor ini adalah motor 2 tak yang terkenal ganas torsi maupun powernya, pemakaian ban dual purpose beserta pelek bertapak lebar ternyata mempengaruhi ke bobot motor itu sendiri.
Jarwo sebagai builder motor ini menuturkan jika memang ban dual purpose itu tidak seperti ban aspal on road biasanya.
"Wajar mas, ban dual purpose itu pasti lebih tebal tapaknya karena motifnya sendiri memang peruntukkannya di medan semi offroad, ada kembangan ala-ala ban tahu di offroad, tapi enggak terlalu besar," tukas Jarwo.
Kebetulan Jarwo memilih ban dual purpose dari Swallow SB117 dengan ukuran 100/70-17 di depan dan 120/70-17 di belakang.
"Karena kalau motor ini dipakai di jalan tanah berbatu dan berpasir sih masih lumayan mumpuni lah. Nah kalau di jalanan aspal biasa baru tuh, beban motor seperti bertambah karena memakai ban dual purpose ini," lanjutnya.
Efeknya, power yang dihasilkan mesin lalu disalurkan ke roda belakang, tidak 'sebuas' Ninja 150 RR biasanya yang masih memakai ban aspal on road sob.
"Jika dipakai di jalan raya, kalau yang biasa ngebejek gas Ninja 150 RR dengan ban aspal standar, pasti enak. Tapi kalau sudah nyobain flat tracker ini sih ya agak berat mas. Dan bakal berisik karena suara dari permukaan tapak ban dual purpose yang bergesekan dengan aspal on road," kata Jarwo.
"Ohya ditambah penggunaan pelek jari-jari beserta tromol, juga turut menambah beban sih kalau menurut saya," lanjutnya.
"Tapi ya jangan ditanya kalau diajak trabasan sedikit di jalanan semi offroad, wah bakal enak banget pakai ban dual purpose. Apalagi mesinnya 2 tak, ngejambak gitu hehe," seloroh Jarwo.
Editor | : | Ivan Casagrande Momot |
KOMENTAR