GridOto.com - Setelah beroperasi untuk pertama kalinya di kota Palembang, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menargetkan Teman Bus (Transportasi Ekonomis, Mudah, Andal, dan Nyaman) untuk beroperasi di empat kota lainnya hingga Agustus 2020 Mendatang.
Teman Bus merupakan bagian dari program Buy The Service (BTS) dengan mekanisme lelang berbasis standar pelayanan minimal (SPM), untuk penataan angkutan massal di daerah.
Adapun keempat kota lainnya yang akan mengoperasikan Teman Bus adalah Medan dengan tersedia sebanyak 5 koridor, Surakarta 4 koridor, Yogyakarta 3 koridor, dan Denpasar 4 koridor.
Budi Setiyadi, selaku Direktur Jenderal Perhubungan Darat mengatakan, untuk waktu dekat ini pihaknya akan peluncuran Teman Bus di Kota Surakarta, Jawa Tengah.
Baca Juga: Mau ke Jakarta Masih Perlu SIKM atau Tidak? Ini Komentar Kemenhub
"Pada 4 Juli (2020) ini kami siapkan peluncuran tahap 2 di Surakarta," kata Budi dalam siaran resmi yang dikirimkan Ditjen Perhubungan Darat, Rabu (1/7/2020).
Budi menjelaskan, pemerintah saat ini mensubsidi 100 persen biaya operasional kendaraan yang diperlukan sehingga masyarakat dapat menikmati Teman Bus dengan gratis.
"Subsidi ini agar layanan angkutan juga dapat melaksanakan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang ditetapkan. Selain itu kami harapkan karena tanpa biaya, gratis, maka dapat dinikmati oleh semua lapisan masyarakat," tutur Budi.
Lebih lanjut, Budi mengungkapkan dalam penggunaan Teman Bus pelanggan juga akan dipermudah dengan jalur akses melalui website, sosial media dan call centre, serta aplikasi mobile.
Baca Juga: Sopir Truk Keluhkan Biaya Rapid Test Mahal, Begini Kata Kemenhub
Hal ini terlihat dari beragam fasilitas yang terdapat di bus seperti passenger counting, mobile DVR untuk monitoring yang dapat mengirimkan dengan kecepatan sinyal 2G-3G-4G, GPS tracking, kamera pengawas, serta CP4 yakni perangkat untuk monitoring kendaraan pada dashboard panel driver dan absensi driver dengan menggunakan RFID card.
Selain itu, Teman Bus juga ditunjang oleh fasilitas teknologi untuk berusaha mewujudkan kondisi pelayanan angkutan massal perkotaan yang jauh lebih prima dibandingkan sebelumnya.
"Sejauh ini tanggapan dari masyarakat Palembang sangat baik, sehingga kita harapkan terus dilakukan peningkatan kualitas agar semakin banyak masyarakat yang membiasakan diri naik angkutan umum," papar Budi lagi.
Kehadiran Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat telah menjadi penanggung risiko dalam penyediaan angkutan massal perkotaan yang merupakan public goods.
Baca Juga: Perhatian! Tarif Bus Damri ke Bandara Soekarno Hatta Naik 100 Persen
Pemerintah dapat memberikan beragam keunggulan kepada angkutan umum dibandingkan angkutan pribadi dengan kebijakan yang dibuat, sehingga akan semakin banyak masyarakat yang menggunakan angkutan umum.
Dalam penerapan strategi program BTS, pemerintah melakukan push and pull strategy.
"Push strategy ini dilakukan untuk mendorong masyarakat menggunakan angkutan umum, salah satunya dengan manajemen ruang dan waktu akses kendaraan pribadi dengan pengaturan ruang jalan dan parkir," ujar Budi.
"Sementara pull strategy maksudnya Pemerintah menarik masyarakat untuk menggunakan angkutan umum yaitu dengan memberikan lisensi kepada operator dan prioritas bagi angkutan massal perkotaan agar menghasilkan layanan terbaik," tandasnya.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR