GridOto.com - Wacana Ganjil Genap (Gage) untuk kendaraan roda dua memang sempat diutarakan Anies Baswedan di masa PSBB beberapa waktu lalu.
Walau belum terlaksana, Gage untuk motor ini diyakini bakal punya efek yang besar dalam pergerakkan masyarakat dalam hal transportasi, salah satunya bagi para pengguna ojek online (ojol).
Selain itu jika wacana ini berlaku, para driver ojol yang beroperasi di wilayah DKI Jakarta juga bakal mengalami hambatan karena tidak bisa menggunakan motornya setiap hari seperti biasanya.
Igun Wicaksono, selaku Ketua Presidium Nasional asosiasi ojol Gabungan Aksi Roda Dua (GARDA) menyatakan ketidaksetujuannya jika wacana Gage motor benar jadi diterapkan.
Baca Juga: Ganjil- Genap Motor di Masa PSBB Transisi Jakarta, Dirlantas Polda Metro Komentar Gini
"Pastinya kami tidak setuju dan menentang kebijakan yang diwacanakan Gubernur DKI Jakarta ini. Setidaknya kebijakan ganjil genap untuk motor ini nantinya tidak berlaku bagi para driver ojek online," ujar Igun saat dihubungi GridOto.com, Rabu (1/7/2020).
Ia mengungkapkan, tidak hanya dalam hal mengangkut penumpang, Gage untuk motor juga bakal menghambat layanan lain yang biasa dimanfaatkan masyarakat.
"Kami sebagai pelayan transportasi tumpangan (ride hailing) dan pengiriman barang, maupun pesan antar makanan tidak setuju apabila ada kebijakan ganjil genap pada sepeda motor di DKI Jakarta," sebut Igun.
Igun menambahkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta harus menimbang kembali dampak dari wacana tersebut.
Baca Juga: Sempat Turun Akibat Pandemi Covid-19, Wacana Ganjil Genap Motor di Jakarta Bikin Penjualan Motor Bekas Meningkat
"Pesan untuk Pemprov DKI Jakarta, ganjil genap motor akan mengurangi pendapat para driver ojol yang juga bagian dari warga Jakarta. Selain itu masyarakat juga banyak sekali yang butuh ojol untuk berbagai keperluan dan kegiatan lainnya," tutupnya.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
KOMENTAR