GridOto.com - Airbag atau kantung udara merupakan salah satu piranti keselamatan di dalam mobil yang berfungsi untuk meminimalisir cedera fatal ketika terjadi kecelakaan.
Meski begitu, cara mengemudikan mobil yang memiliki airbag ini berbeda dengan mobil yang tidak memilikinya.
Director Training Safety Defensive Consultant (SDCI), Sony Susmana menjelaskan, diperlukan teknik khusus agar terhidar dari cedera serius ketika airbag mengembang.
Baca Juga: Mobil Modern Tanpa Airbag Masih Ada, Masih Layak Jalan atau Harus Dapat Update dari Pabrikan?
"Cara mengemudi mobil yang memiliki airbag dengan yang tidak itu berbeda. Pertama, pengemudi harus lebih hati-hati dan menjaga batas kecepatan sesuai aturan atau tidak kebut-kebutan," ungkap Sony saat dihubungi GridOto.com, Senin (29/6/2020).
Sony menambahkan, cara memutar kemudi mobil yang memiliki airbag sebaiknya dilakukan dengan teknik pull and push atau tarik-mendorong.
Teknik tersebut dinilai lebih aman apabila terjadi kecelakaan dan membuat airbag bisa berfungsi secara maksimal.
Sebab jika memutar kemudi dengan cara hand over hand atau menyilang, bisa membuat tangan patah ketika airbag mengembang.
Baca Juga: Tambah Ilmu di Bulan Puasa, Ini 8 Fakta Menarik Seputar Airbag Mobil
Selain itu, posisi tangan juga harus disesuaikan agar tetap pada posisi yang benar dan mudah untuk mengendalikan setir.
"Posisi tangan di setir mobil yang dilengkapi airbag jika diasumsikan angka jarum jam bisa dengan mengikuti posisi tangan seperti jam 9 dan 3, tapi jika di mobil tidak ber-airbag boleh seperti angka jam 10 dan jam 2," kata pria yang akrab disapa Sony ini.
"Kemudian Jarak sumbu setir mobil ber-airbag dengan dada pengemudi diatur jaraknya kurang lebih 40 cm," lanjutnya.
Sementara demi menjaga keselamatan di mobil yang tidak dilengkapi airbag, pemilik kendaraan disarankan tidak memodifikasi performa mesin secara berlebihan.
"Kalau mobil lawas memang sejatinya memiliki kecepatan yang terbatas sesuai zamannya, tapi saat ini banyak pengguna mobil lawas atau modern yang memodifikasi mesin seperti swap engine atau bore up untuk menambah HP (Horse Power), nah itu berbahaya," tutup Sony.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR