GridOto.com – Busi merupakan komponen mesin yang sangatlah vital.
Busi bertugas untuk menghasilkan percikan agar campuran udara-bahan bakar dapat terbakar dan memberikan energi bagi putaran mesin mobil.
Di samping itu, kondisi fisik busi juga ternyata dapat menjadi indikator masalah pada mesin, terutama yang berkaitan dengan proses pembakaran.
James D. Halderman, dalam bukunya Automotive Engines: Theory and Servicing, menjelaskan ada beberapa kondisi busi yang merupakan tanda masalah pada mesin mobil dan perlu kita perhatikan:
(Baca Juga: Busi Mobil Jatuh Saat Dipasang, Masih Bisa Dipakai Apa Enggak Ya?)
1. Busi tertutup endapan karbon (carbon fouling)
Busi yang tertutup karbon akan memiliki warna kehitaman pada ujungnya.
Carbon fouling biasanya dapat disebabkan karena idling yang berlebihan, campuran udara-bahan bakar yang terlalu rich akibat kesalahan sistem, atau filter udara yang kotor.
Hal ini dapat terjadi pada seluruh busi, atau hanya pada beberapa busi dalam silinder tertentu.
2. Terdapat residu oli pada busi (oil fouling)
Busi yang basah dan berminyak merupakan pertanda oli mesin masuk ke dalam ruang pembakaran.
Hal tersebut dapat terjadi akibat rusak atau ausnya piston ring, valve guide, atau seal pada valve stem.
(Baca Juga: Selain Soal Umur, Hal Ini Bisa Mempengaruhi Keausan Elektroda Busi)
3. Busi basah akibat bahan bakar
Busi yang basah merupakan pertanda busi tersebut tidak dapat menyala.
Penyebab yang sering terjadi adalah kerusakan pada sistem ignition, misalnya pada kabel busi atau coil.
Selain itu, mesin yang “kebanjiran” bahan bakar juga dapat menyebabkan hal ini.
4. Busi berwarna putih
Busi berwarna keputihan merupakan tanda terjadinya panas berlebih saat proses pembakaran.
Hal ini diakibatkan karena timing pembakaran tidak tepat atau terjadi kebocoran vakum yang menyebabkan campuran udara-bahan bakar menjadi terlalu lean.
(Baca Juga: Ini Pengaruh Kerak Karbon Ruang Bakar Terhadap Umur Busi Mobil)
5. Elektroda busi mengalami keausan
Keausan elektroda busi ditandai dengan bentuk elektroda yang membulat seiring usia dan pemakaian.
Akibatnya, tegangan yang dibutuhkan untuk menyalakan busi menjadi semakin tinggi dan proses pembakaran menjadi tidak sesuai.
Busi yang sudah aus perlu dilakukan penggantian dengan yang baru.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR