GridOto.com – Selain Low MPV, di Indonesia yang juga banyak peminatnya yakni mobil jenis SUV, terlebih Compact SUV.
Maka tak heran kalau banyak Agen Pemegang Merek bermain di kelas ini, termasuk MG Indonesia.
Sebagai merek baru di Indonesia, tantangan MG memang cukup berat, merek Inggris yang kini diakuisisi oleh pabrikan Tiongkok datang di saat dunia termasuk Indonesia sedang mengalami ekonomi yang lesu akibat pandemi Covid-19.
Apalagi mobil, bukan kebutuhan yang sangat mendesak kala ini.
Tapi, sebetulnya apa saja sih yang ditawarkan MG pada ZS-nya? Dan seperti apa rasa berkendaranya?
Beruntung kami berkesempatan tes lengkap mobil seharga Rp 289,8 juta ini.
Baca Juga: MG ZS Facelift Akan Meluncur? MG Indonesia: Bukan Tidak Mungkin
Dari sisi desain, tidak sedikit yang berkata kalau fascia MG mirip sekali dengan mobil-mobil Mazda. Dan faktanya memang seperti itu.
Tapi itu bukan hal yang buruk, mengingat Mazda salah satu merek yang berhasil memberikan desain menarik berkat KODO desainnnya.
Balik lagi ke MG ZS, kemiripan dengan Mazda terlihat dari gril dan lampu utamanya. Sayang, lampu utama projector masih gunakan halogen.
Namun saat lihat tampilan belakang, memang tak ada ciri Mazda di sini, desainnya justru lebih keren kalau dilihat dari belakang.
Oiya sekadar info, MG ZS ini diimpor dari Thailand. Sedangkan di Thailand sudah ada MG ZS facelift yang tampilannya terutama fascia lebih keren lho.
Di tipe Ignite alias versi tertinggi, ZS menggunakan perpaduan warna merah dan coklat di interiornya.
Dasbornya memang tidak banyak lekukan, tapi lagi-lagi kisi-kisi AC di bagian ujung berbentuk turbin pesawat mengingatkan pada interior Mazda lagi.
Di kelasnya, MG ZS dijual dengan harga kompetitif, bahkan berani di bawah Rp 300 juta. Tapi soal fitur, MG tak main-main.
Ya, seperti halnya mobil-mobil merek Tiongkok seperti Wuling dan DFSK, mereka berani kasih harga terjangkau dengan fitur unggulan di kelasnya.
Sebut saja panoramic sunroof berukuran besar yang ada di atap MG. Lalu ada airbags 6 buah untuk meminimalisir cedera saat tabrakan.
Sistem hiburan pun lengkap, layar head unit 8 inci sudah support Apple CarPlay, sayang belum ada Android Auto.
Kamera mundur plus sensor parkir juga sudah menjadi standar di MG ZS. Lalu AC digital yang displaynya terkoneksi ke layar head unit juga sudah.
Mau apa lagi? Cruise control lengkap dengan speed limit juga ada, fitur keselamatan pun termasuk lengkap, ABS, EBD, BA sampai emergency brake signal pun tersedia.
Jadi kalau soal fitur, bisa dibilang MG ZS salah satu yang lengkap di kelasnya.
Kalau bicara akomodasi, sebetulnya tidak ada yang terlalu bermasalah di mobil ini, terutama duduk di jok belakang, tester dengan tinggi 170 cm masih terasa nyaman baik legroom maupun head room.
Jika dibanding Mazda CX-3 yang masih jadi rivalnya, ZS terasa lebih lega.
Begitu juga saat kita lihat ke ruang belakang. Bagasinya mudah saja membawa dua koper berukuran besar.
Jika dirasa kurang, alas dari bagasi posisinya bisa diturunkan untuk mendapat volume bagasi yang lebih besar.
Baca Juga: MG ZS Lebih Besar Dari Honda HR-V, Akselerasinya Ternyata Begini
Lantas seperti apa kepraktisannya? Dari sisi kompartemen, ZS sebetulnya tidak terlalu pelit.
Di setiap door trim terdapat cup holder, lalu di konsol tengah dekat tuas transmisi pun masih ada.
Ruang penyimpanan tertutup pun ada di laci dasbor dan konsol boks.
Hanya saja yang membuat mobil ini kurang praktis yakni ada pada buka-tutup kunci pintu.
ZS belum dilengkapi dengan fitur keyless entry meski sudah ada start/stop button.
Sehingga untuk akses buka dan tutup kunci pintu tetap harus menekan remote kunci.
Nah sekarang berbicara soal performa, seperti apa sih rasanya? Mengingat ini mobil pertama yang dibawa MG ke Indonesia.
Dari spek mesinnya, ZS menggunakan mesin kapasitas 1.498 cc berkode 15S4C.
Mesin ini mampu hasilkan tenaga 114 dk dan torsi 150 Nm. Sayangnya, mesin ini dipadukan dengan tranmsisi otomatis konvensional 4-percepatan ke roda depan.
Kalau dibanding dengan Honda HR-V yang punya spek hampir serupa, akselerasi MG ZS kalah telak.
Akselerasi 0-100 km/jam, ZS hanya bisa 14,6 detik atau 3,5 detik lebih lambat dari HR-V.
Begitu juga soal konsumsi bahan bakarnya. Hasilnya memang kurang impresif dibanding rival di kelasnya.
Di rute Dalam Kota dengan kecepatan rata-rata 22 km/jam, ZS hanya bisa mencatatkan 10,6 km/l.
Sedangkan di rute Tol yang kecepatan rata-rata 90 km/jam hanya 15,4 km/l.
Memang belum termasuk kategori boros, tapi dibanding rivalnya jelas bukan yang terbaik.
Lalu soal kenyamanan, bantingan suspensi ZS terbilang lembut. Terutama kalau kita melewati jalan gelombang lebih enak rasanya dibanding HR-V yang cenderung kaku.
Tapi sayangnya, profil ban yang terlalu tipis membuat kenyamanannya sedikit berkurang, terutama saat melintas speed trap yang sedikit tinggi.
Begitu juga dengan kesenyapan kabinnya, meski sudah dipersenjatai ban Yokohama Advan dB, hasil tes kami saat melaju di 60 km/jam tercatat 63,4 dB.
Bantingan suspensi yang lembut juga pengaruh terhadap handling dari ZS. Body roll jadi lebih terasa terutama saat mobil diajak menikung cepat.
Jadi bisa disimpulkan, rasa berkendara dari MG ZS memang bukan yang superior, mengingat akselerasinya yang kurang impresif dan juga handling-nya yang kurang tajam.
Tapi kalau bicara harga, MG ZS jelas sebuah Compact SUV yang punya value for money yang baik di kelasnya.
Dengan harga Rp 289,8 juta (ZS Ignite) Anda bisa mendapat sebuah Compact SUV cita rasa Inggirs.
Untuk menonton dalam format video, bisa langsung klik di bawah ini:
Editor | : | Trybowo Laksono |
KOMENTAR