GridOto.com - Engine decarbonizing atau pembersihan kerak karbon di mobil diklaim dapat memberikan efek baik dari segi performa.
Misalnya tarikan mesin jadi lebih responsif, mencegah mesin ngelitik, konsumsi bahan bakar jadi optimal hingga menghindari turun mesin akibat penumpukan kerak carbon di dalam ruang pembakaran.
Tapi kapan sih waktu yang tepat untuk melakukan decarbonizing pada mesin mobil?
"Jika pemilik mobil menggunakan bahan bakar sesuai standar dan anjuran pabrikan, decarbonizing dilakukan setiap 20 sampai 25 ribu kilometer," ujar Arief Hidayat, CEO PT Welty Indah Perkasa (Wealthy Group) di acara diskusi virtual 'Engine De-Carbonizing', Jumat (26/6/2020).
Baca Juga: Mengenal Decarbonizing, Pembersihan Kerak Carbon Untuk Perpanjang Umur Mesin
Tapi kondisinya berbeda jika pemilik mobil membandel memakai jenis bahan bakar di bawah standar pabrikan.
"Misalnya mobil yang harusnya pakai Ron 92 kayak Pertamax tapi malah diisi Premium atau Pertalite sebaiknya decarbonizing setiap 15 ribu kilometer. Karena pemakaian BBM di bawah standar akan bikin karbon menumpuk di dalam ruang pembakaran," jelas Arief Hidayat.
Namun sebelum melakukan decarbonizing ini, pemilik mobil perlu mengecek dahulu kondisi mesinnya.
"Melakukan decarbonizing ini tidak punya efek samping yang buruk, tapi sayang saja kalau mesin masih enak dan karbon belum menumpuk tapi sudah decarbonizing. Karena takutnya setelah karbon dibersihkan kondisi mesin tidak jauh berbeda," terang Arief.
Baca Juga: Jangan Asal Semprot! Begini Cara Membersihkan Kerak Karbon yang Benar, Enggak Sampai Setengah Jam
Arief menambahkan, mesin mobil yang sudah decarbonizing juga bisa langsung dibawa jalan normal kembali.
"Saya jamin setelah decarbonizing, mobil bisa langsung dibawa kembali dan 100 persen langsung terasa performanya saat dibawa akan lebih baik," tutupnya.
Nah, buat nencegah kerak karbon di dalam mesin kembali menumpuk, sebaiknya pakai jenis BBM sesuai standar pabrikan ya sob!
Editor | : | Fendi |
KOMENTAR