GridOto.com - Mobil murah ramah lingkungan atau LCGC, pertama kali diciptakan untuk memenuhi kebutuhan kendaraan dengan harga yang terjangkau namun memiliki emisi rendah.
Oleh karena itu para pabrikan pun merekomendasikan bensin yang lebih bersih, seperti bensin dengan nilai RON 92 seperti Pertamax sebagai batas minimal untuk mobil LCGC mereka.
Namun nyatanya, masih banyak pengguna LCGC yang mengisi mobil mereka dengan bensin yang lebih terjangkau seperti bensin dengan Premium (RON 88) atau Pertalite (RON 91).
Banderol Pertamax yang dirasa terlampau mahal menjadi alasan mereka tidak menaati anjuran yang ditetapkan oleh para pabrikan.
Baca Juga: Ini Hitungannya Kenapa Harga Bensin di Indonesia Paling Mahal!
Yusak Billy, selaku Business Innovation and Marketing and Sales Director PT Honda Prospect Motor (HPM) yang memproduksi LCGC Brio Satya mengatakan, dirinya menyayangkan fenomena tersebut.
Ia mengatakan, penggunaan bensin yang tidak sesuai rekomendasi pabrikan dapat menimbulkan efek yang kurang baik pada mesin kendaraan dalam pemakaian jangka panjang.
“Performa mesin akan menurun dan emisi gas buang memburuk, dalam jangka panjang juga dapat membuat usia mesin menjadi pendek karena adanya kerusakan komponen,” ujarnya kepada GridOto.com (23/6/2020).
Sentimen serupa diutarakan oleh Anton Jimmi Suwandy, selaku Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM) yang memproduksi LCGC Agya dan Calya.
Baca Juga: Ini Alasan Kenapa Wajib Gunakan BBM Sesuai Rekomendasi Pabrikan
“Karena pada dasarnya, penggunaan bensin yang sesuai rekomendasi akan lebih positif efeknya baik untuk performa maupun perawatan,” ujarnya kepada GridOto.com (23/6/2020).
Maka dari itu, ia menyarankan para pemilik kendaraan LCGC untuk mengisi bensin sesuai dengan rekomendasi minimal mereka, yaitu bensin RON 92.
Namun ia menyadari bahwa tidak semua pengguna LCGC absen menggunakan bensin RON 92 untuk menghemat biaya.
“Faktor ketersediaan bahan bakar yang berbeda-beda di semua daerah, juga ada. Tapi penggunaan bahan bakar sesuai peruntukan tentu akan lebih baik,” pungkasnya.
Sebagai informasi, sebelumnya beredar kabar rencana penyederhanaan produk yang mengerucut pada penghentian penjualan BBM jenis Premium dan Pertalite yang dinilai kurang ramah lingkungan.
Baca Juga: Premium, Pertalite & Solar Kurang Ramah Lingkungan, Pertamina Akan Lakukan Simplikasi Produk
Direkur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menjelaskan filosofi penyederhanaan produk yang sesuai regulasi Pemerintah dan kesepakatan dunia, seluruh negara harus berupaya menjaga ambang batas emisi karbon dan polusi udara dengan standar BBM minimal RON 91 dan CN minimal 51 untuk Solar.
“Jadi sesuai ketentuan itu, Pertamina akan memprioritaskan produk-produk yang ramah lingkungan seperti Pertamax. Apalagi kami telah merasakan di masa PSBB langit lebih biru dan udara lebih bai," jelas Nicke dalam keterangan resmi yang diterima GridOto.com (18/6/2020).
"Untuk itu, kami akan teruskan program yang mendorong masyarakat untuk menggunakan BBM yang ramah lingkungan dan mendorong produk yang lebih bagus,” imbuhnya.
Editor | : | Fendi |
KOMENTAR