GridOto.com - Ratusan sopir truk pengangkut sembako menunda pengiriman dan berunjuk rasa di Pelabuhan Pangkalbalam, Kepulauan Bangka Belitung, Senin (22/6/2020).
Mereka berkumpul dan menyuarakan keluhan terkait sopir truk wajib rapid test mandiri sebelum melakukan pengiriman.
Melansir Kompas.com, Koordinator Komunitas Sopir Pelabuhan Pangkalbalam, Andreas Gunawan menyebutkan, syarat wajib rapid test mandiri yang harus dilakoni para sopir dinilai memberatkan.
"Syarat untuk pengiriman barang harus rapid test dulu dan ini memberatkan bagi kami para sopir. Penghasilan sudah berkurang ditambah lagi dengan ongkos rapid," katanya dikutip dari Kompas.com, di Pelabuhan Pangkalbalam, Senin (22/6/2020).
Andreas mengaku baru mengetahui para sopir wajib rapid test mandiri dari petugas pelabuhan beberapa hari lalu.
Ia dan para sopir sejawatnya pun menyatakan keberatan dan meminta rapid test ditiadakan atau ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah.
"Ini kan program pemerintah dan sudah ada realokasi anggaran. Kami dari sopir yang bertanggung jawab untuk menjaga ketersediaan barang-barang seharusnya diprioritaskan," ujar Andres yang diamini sejumlah rekannya.
Untuk biaya rapid test mandiri, sopir harus merogoh kocek sebesar Rp 300.000 hingga Rp 500.000.
Baca Juga: Terminal Leuwipanjang Beroperasi Kembali Mulai Hari Ini, Calon Penumpang Harus Sudah Rapid Test?
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR