GridOto.com - Suzuki Satria 2-tak dikabarkan sedang naik daun akhir-akhir ini, sehingga menyebabkan harga jualnya pun ikut melonjak.
Seperti diungkapkan oleh Rachmat Chairul Rizal, owner Rachmat Garage yang merupakan bengkel spesialis Suzuki Satria 2-tak di wilayah Depok, Jawa Barat.
"Setelah kolektor dari negara tetangga datang ke Indonesia buat cari Suzuki Satria 2-tak, dua tahun belakangan ini mulai booming dan menaikkan harga pasar Satria," kata Rachmat kepada GridOto.com, Sabtu (20/6/2020).
Menekuni Suzuki Satria 2-tak sejak tujuh tahun silam, Rachmat paham betul seluk beluk motor yang terkenal kencang pada masanya ini, termasuk soal harga pasarannya.
Baca Juga: Bikin Suzuki Satria 2-tak Tampil Baru, Biaya Restorasi di Bengkel Ini Bisa Sesuaikan Budget
Ia menyebutkan, sebelumnya harga Suzuki Satria hiu (LSCM) bekas dengan kondisi masih full orisinal dan surat-surat lengkap dibanderol di kisaran Rp 5 juta.
Namun saat ini harga bekasnya sudah melambung tinggi, bahkan mencapai dua kali lipat.
"Itu harganya naik dua kali lipat setelah sempat viral diborong oleh kolektor dari Vietnam, bisa Rp 10 juta sekarang," terang Rachmat.
Sedangkan untuk Satria 120 R atau akrab disebut Satria lumba-lumba, saat ini paling murah dibanderol Rp 5 juta dari sebelumnya Rp 3 sampai Rp 3,5 juta.
Baca Juga: Ingin Berburu Suzuki Satria 2-tak? Begini Cara Cek Area Mesin
Berbeda dengan kondisi full orisinal dengan sutat-surat lengkap, harga pasaran Suzuki Satria 2-tak dalam kondisi 'bahan' tentu dihargai lebih murah.
"Kalau bahan untuk Satria lumba-lumba sekarang paling murah Rp 3 jutaan, yang Satria hiu sekitar Rp 4 sampai Rp 5 juta," tandas Rachmat.
Ia menerangkan, kondisi bahan bisa diartikan motor dalam keadaan kurang baik, bodi sudah kusam, sebagian spare part tidak lengkap.
"Pokoknya banyak PR-nya, harga itu variatif tergantung seberapa lengkap kondisi motor," sebutnya.
Baca Juga: Cover Knalpot Suzuki Satria 2-Tak Lokal dan Impor, Apa Bedanya?
Namun menurutnya, saat ini sudah sulit mencari Suzuki Satria 2-tak kondisi bahan dengan harga tersebut.
"Biasanya lebih tinggi dari harga itu," pungkasnya.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR