GridOto.com - Dua perusahaan yang menaungi bisnis Daihatsu di Indonesia, PT Astra Daihatsu Motor (ADM) dan PT Astra International Tbk-Daihatsu Sales Operation (AI-DSO), memastikan tak ada pemecatan karyawan di masa pandemi Covid-19.
Dari sisi AI-DSO, Marketing and CR Division Head AI-DSO, Hendrayadi Lastiyoso, mengatakan jumlah karyawannya saat ini masih sama seperti sebelum Covid-19.
"Dari Astra Internasional arahannya belum ada, sehingga sampai saat ini karyawan kami masih sama dengan sebelum waktu pandemi," ujar Hendrayadi dalam acara Virtual Press Conference, Jumat (19/6/2020).
Sementara, hal serupa juga diungkapkan oleh Marketing Director ADM, Amelia Tjandra, yang mengaku saat ini tak ada karyawannya yang di-PHK.
Baca Juga: Penjualan Mei 2020 Anjlok, Daihatsu Prediksi Juni 2020 Naik 40 Persen
Meski begitu, ia mengatakan, ADM mengambil kebijakan untuk tidak memperpanjang para karyawan kontrak, yang masa baktinya habis di tengah pandemi Covid-19 ini.
"Untuk karyawan di Astra Daihatsu Motor tidak ada PHK. Tetapi mereka yang masa kontraknya habis saat ini, diputuskan untuk tidak diperpanjang," terang wanita yang biasa disapa Amel ini.
Mengenai jumlah karyawan yang kontraknya tak lagi diperpanjang, Amel mengaku belum mendapatkan data pastinya.
Tetapi, ia meyakini jumlahnya mencapai sekitar 1.000 orang.
Baca Juga: Stok Masih Banyak, Daihatsu Tak Distribusikan Mobil ke Dealer Sepanjang Mei 2020
"Setiap bulan (jumlah karyawan yang habis kontrak) beda. Memang belum banyak, sampai sekitar 1.000 lah dari total 13 ribu karyawan," ucap Amel.
Ia menambahkan, tidak memperpanjang kontrak karyawan dilakukan demi menyesuaikan anggaran yang dikeluarkan perusahaan, efek dari turunnya penjualan karena pandemi Covid-19.
Selain itu, pabrik Daihatsu juga belum beroperasi secara penuh karena harus menerapkan protokol kesehatan, sehingga pihaknya mengambil keputusan untuk tidak memperpanjang kontrak karyawannya.
Baca Juga: Rapor Wholesales Daihatsu di Mei 2020 0 Unit Loh, Tapi Market Share Justru Naik Tipis
Penyesuaian anggaran lainnya, dilakukan lebih banyak di sektor lain, misalnya mengurangi biaya perjalanan karyawan hingga penundaan rencana renovasi kantor.
"Biaya investasi lain seperti renovasi kantor jadi kekinian, karena tidak prioritas, kami putuskan untuk menundanya. Jadi kami evaluasi lagi rencana kami dan cari mana yang bisa ditunda dan dikurangi," tutupnya.
Editor | : | Fendi |
KOMENTAR