GridOto.com - McLaren Group sedang mempertimbangkan menjual sahamnya di tengah krisis ekonomi imbas Covid-19.
Tim McLaren jadi yang kedua melakukan obral saham karena krisis, setelah sebelumnya ada tim Williams.
Bedanya, McLaren hanya menjual saham minoritas karena kesulitan ekonominya tak separah Williams.
Selama sepekan ini sudah ada diskusi soal penjualan saham ini.
Baca Juga: Kepoin Daniel Ricciardo, Lando Norris Minta Bantuan Max Verstappen
Perkiraan saham yang diobral berkisar 20-30% dari nilai bisnis McLaren.
Uniknya, penjualan saham ini dilakukan oleh tim-tim bersejarah dan yang cukup sukses di F1, yakni McLaren dan Williams.
Penjualan saham ini dikarenakan McLaren membutuhkan dana segar untuk keberlangsungan tim sehingga tidak sampai bangkrut.
Sedangkan Williams bisa dibilang mencari pemilik baru agar tim bisa tetap ada di F1.
Selama 3 bulan pertama 2020, McLaren sudah mengalami kerugian sampai 133 juta poundsterling atau senilai hampir Rp 2,3 triliun (1 poundsterling senilai Rp 17.529 pada 19 Juni 2020).
Kerugian McLaren itu didominasi dari F1 dan juga produksi mobilnya.
Padahal pemilik McLaren, Mumtalakat (perusahaan pendanaan asal Bahrain), sudah menyuntikkan dana besar sejak Maret, tapi memang penjualan saham tak bisa dihindari.
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | News.sky.com |
KOMENTAR