GridOto.com - Kabar rencana penghentian penjualan BBM jenis Premium dan Pertalite yang dinilai kurang ramah lingkungan dikonfirmasi kembali oleh Pertamina.
PT Pertamina (Persero) dalam keterangan resminya menegaskan hingga kini masih menyediakan Premium sesuai penugasan pemerintah yang tertuang pada Peraturan Presiden No.43 Tahun 2018 tentang Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak.
“Saat ini sesuai ketentuan yang ada, Pertamina masih menyalurkan Premium di SPBU,” ujar Fajriyah Usman, Vice President Corporate Communication Pertamina, Rabu (17/6/2020).
Fajriyah mengatakan, beredarnya informasi penghapusan BBM jenis Premium, Pertalite dan Solar ini berawal dari acara diskusi virtual.
Baca Juga: Bagaimana Nasib BBM Jenis Premium, Pertalite, dan Solar? Begini Penjelasan Pertamina
"Informasi yang berkembang berawal pertanyaan peserta dalam diskusi virtual yang menanggapi rencana penyederhanaan produk oleh Direktur Utama Pertamina. Dari pertanyaan tersebut, tercetus apakah Pertamina bakal melakukan penghapusan Premium, Solar dan Pertalite," sebut Fajriyah.
Rencana penghapusan jenis BBM tersebut karena dinilai tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Permen LHK) No. 20 Tahun 2017.
Direkur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menjelaskan filosofi penyederhanaan produk yang sesuai regulasi Pemerintah dan kesepakatan dunia, seluruh negara harus berupaya menjaga ambang batas emisi karbon dan polusi udara dengan standar BBM minimal RON 91 dan CN minimal 51 untuk Solar.
“Jadi sesuai ketentuan itu, Pertamina akan memprioritaskan produk-produk yang ramah lingkungan seperti Pertamax. Apalagi kami telah merasakan di masa PSBB langit lebih biru dan udara lebih baik. Untuk itu, kami akan teruskan program yang mendorong masyarakat untuk menggunakan BBM yang ramah lingkungan dan mendorong produk yang lebih bagus,” jelas Nicke.
Baca Juga: Habis Beli Mobil Bekas, Ini 5 Langkah Kembalikan Efisiensi BBM
Nicke menambahkan, hingga kini Pertamina sedang berkoordinasi dengan Pemerintah soal rencana penyederhanaan produk tersebut.
“Kami akan simplikasi produk, karena jumlah produk ini nantinya akan memudahkan distribusi dan penentuan harga yang lebih affordable," tutupnya.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR