GridOto.com - Pada aki konvensional atau lebih dikenal dengan aki basah masih menggunakan cairan elektrolit.
Cairan ini lebih dikenal dengan air aki yang kandungannya merupakan asam sulfat (H2SO4).
Air aki yang baik akan membuat kinerja aki menjadi maksimal.
Dalam keadaan baru, air aki yang diberikan oleh pabrikan memiliki berat jenis yang sudah ditentuan.
Hal ini agar saat bereaksi dengan timah pelat sel aki akan menghasilkan arus listrik yang sesuai.
Baca Juga: Kapan Saatnya Aki Perlu Di-charge Ulang? Begini Penjelasannya
"Untuk berat jenis air aki normalnya berada di angka 1,250 - 1,280 saat diukur pada suhu 20 derajat celcius," buka Syahrudin, Baterry Technical Advisor PT Astra Otoparts.
"Saat mengisi air aki melewati batas yang sudah ditentukan bisa membuat berat jenis air aki menurun," tambahnya.
Dengan berat jenis air aki yang kurang dari standar bawaan ternyata bisa membuat masalah pada aki mobil.
Masalah yang paling mungkin terjadi adalah umur air aki yang cepat berkurang.
Ini dikarenakan berat jenis air aki yang kurang sehingga arus listrik yang dihasilkan sedikit.
"Mungkin sebagian orang mengganggap mengisi air aki sampai benar-benar penuh membuat aki menjadi lebih awet, padahal tidak," sebutnya.
Baca Juga: Aki Mobil Bermasalah Terus Dibawa Jalan, Ini yang Akan Terjadi
Pun demikian dengan berat jenis air aki yang terlalu tinggi akibat menambahkan air aki dengan accu zuur.
Dengan berat jenis air aki terlalu tinggi juga akan cepat merusak elemen pelat sel dan dapat menurunkan umur aki
Aki pun akan menjadi cepat soak dan harus ganti dengan yang baru.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR