GridOto.com - McLaren akan berganti mesin dari Renault ke Mercedes untuk F1 musim 2021 mendatang.
Kesepakatan ini sudah diputuskan sejak akhir tahun lalu, sebelum banyak regulasi berubah imbas Covid-19.
Seperti yang diketahui, ada beberapa perubahan yakni mundurnya pemberlakuan regulasi baru yang seharusnya di tahun 2021 tapi menjadi 2022, lalu mobil tahun ini yang akan sebagian besar tidak berubah sampai 2021.
Tim hanya bisa mengganti beberapa elemen mobil lewat sistem token.
Nah, agak unik nih karena McLaren akan melakukan pergantian mesin ke Mercedes musin depan.
Tentunya ada beberapa aturan yang mungkin bergesekan dengan pergantian mesin McLaren ini.
Karena kesepakatan sudah sejak dulu terjadi, F1 tak bisa tiba-tiba kaku soal aturan terhadap McLaren.
"Ketika kau memberikan aturan dadakan dalam beberapa pekan, kau harus agak fleksibel soal bagaimana kau memberlakukannya," ungkap Ross Brawn, managing director motorsport F1, dilansir GridOto.com dari Planet F1.
"Kau tak bisa menolaknya, mau tak bisa bilang mereka tidak boleh mengganti mesinnya," jelasnya.
Nah, masalah ini membuat F1 mencari solusi lain.
Baca Juga: Ducati Merasa Paling Rugi Akibat Pandemi Covid-19 di MotoGP 2020, Ini Alasannya!
"Kami harus membuat sistem yang adil agar bisa mengakomodasi kebutuhan mereka yang akan melakukan pergantian," imbuhnya.
"Kami juga mencocokkan dengan tim lain yang mungkin mereka tidak harus memakainya selama 2 tahun. Sistem ini akan melonggarkan pandangan kami soal benar dan salahnya," jelas Brawn.
Soal bagaimana detail sistem aturannya akan diumumkan selanjutnya.
"Misalnya salah satu tim tidak cocok dengan sistem pendingin mobilnya, ya jangan paksa mereka memakai sistem pendingin itu selama 2 tahun," lanjutnya.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | planetf1.com |
KOMENTAR