GridOto.com - Managing Director Yamaha, Lin Jarvis, menyebut kalender baru MotoGP 2020 kurang adil lantaran sebagian besar balapan digelar di Spanyol.
Sebagaimana diketahui, Dorna Sports selaku penyelenggara MotoGP telah merilis jadwal baru MotoGP musim ini yang sempat mengalami penundaan lama akibat pandemi Covid-19.
Kalender MotoGP 2020 akan menggelar 13 putaran di mana tujuh seri akan berlangsung di empat sirkuit yang berada di Spanyol, diantaranya adalah Sirkuit Jerez, Catalunya, Ricardo Tormo, dan Aragon.
Sirkuit tersebut akan menggelar dua balapan sekaligus kecuali Catalunya.
Baca Juga: Tak Hanya Soal Kembangan, Ban Motor MotoGP Enggak Cocok Dipakai di Jalan Raya Karena Ini
Jadwal balap MotoGP 2020 yang separuh lebih akan digelar di Spanyol membuat Lin Jarvis menilai bahwa itu mengandung unsur ketidakadilan.
"Kesan pertama adalah MotoGP 2020 tidak memberikan keseimbangan," kata Lin Jarvis dilansir GridOto.com dari Speedweek.
"Ya, faktanya setengah dari kompetisi akan berlangsung di Spanyol. Ini realitanya," jelas Jarvis.
Tapi, Jarvis juga mengakui bahwa ini adalah solusi terbaik yang bisa dilakukan saat ini di tengah situasi dunia yang sedang siaga akibat pandemi.
Baca Juga: Jadi Enggak Sih, Bradley Smith Gantikan Andrea Iannone di Tim Aprilia?
"Setelah pandemi Covid-19, kami harus berkompromi. Situasinya luar biasa dan sangat sulit. Ini bukan solusi ideal. Tapi pada akhirnya kompromi yang terjadi cukup bagus," tandasnya.
Selain itu, MotoGP juga akan memberlakukan protokol kesehatan ketat saat kompetisi MotoGP kembali bergulir.
Seri pertama MotoGP 2020 akan digelar di Sirkuit Jerez, Spanyol pada 19 Juli mendatang.
Editor | : | Dida Argadea |
Sumber | : | Speedweek.com |
KOMENTAR