GridOto.com - Dewasa ini pabrikan otomotif dunia berlomba-lomba membuat kendaraan yang ramah lingkungan seperti mobil listrik.
Mereka pun secara perlahan mulai meninggalkan mobil berbahan bakar fosil baik bermesin diesel maupun bensin.
Tapi untuk mengubah permintaan pasar otomotif dunia tentu tak semudah membalikkan telapak tangan.
Melansir Bloomberg.com, CEO General Motors (GM), Mary Barra mengatakan, masyarakat butuh waktu lama untuk beralih dari kendaraan bermesin kombusi ke kendaraan listrik.
Baca Juga: Kocaknya Aksi Ashanty Saat Mengemudikan Tesla Model 3, Hampir Nabrak!
Bahkan menurutnya untuk negara maju sekelas Amerika Serikat saja butuh puluhan tahun.
"Akan terjadi lebih dari 10 atau 20 tahun," ujarnya dalam wawancara.
Meski memakan waktu lama, Mary tetap yakin masyarakat Amerika akan beralih ke mobil listrik pada waktunya.
Salah satu yang menghalangi masyarakat untuk membeli mobil listrik adalah banderolnya.
Mary mengakui, untuk saat ini harga mobil listrik masih terlalu mahal dibandingkan mobil bermesin kombusi.
Jika melihat perbadingan harga mobil listrik dan bermesin bakar yang dijual di Tanah Air, salah satu mobil listrik yang sudah bisa dibeli di Indonesia adalah Hyundai Ioniq.
“Harganya Rp 569 juta off the road,” ujar Deputy Marketing Director PT HMI, Hendrik Widjaja kepada GridOto.com di Gedung Hyundai Indonesia, Simprug, Jakarta Selatan (24/1).
Baca Juga: Pemerintah Jerman Genjot Insentif Mobil Listrik dan Hybrid, Pajak Pembelian Makin Murah
Dengan harga segitu tentu kalau mau dibandingkan dengan harga mobil bermesin bakar, di Indonesia pilihannya jauh lebih banyak kan?
Kalau Amerika Serikat saja diperkirakan lebih dari 20 tahun untuk beralih sepenuhnya ke kendaraan listrik, berapa lama yang dibutuhkan Indonesia untuk mencapainya?
Editor | : | Dida Argadea |
Sumber | : | bloomberg.com |
KOMENTAR