GridOto.com - Terjadi kecelakaan tunggal melibatkan mobil pikap Daihatsu Gran Max di Jalan Trans Sulawesi, Kelurahan Pammanu, Kecamatan Belopa Utara, Luwu, Sulawesi Selatan, Sabtu (13/06/2020) pukul 07.00 WITA.
Pikap bernopol DP 8074 AN tersebut terguling di depan Bulog Pammanu dan muatannya yang berupa ikan bandeng berceceran di jalan raya.
Menurut Kasat Lantas Polres Luwu, AKP Muhtahari, Daihatsu Gran Max tersebut melaju dari arah Utara menuju Selatan.
"Mobil mau ke Makassar memuat ikan bandeng," kata AKP Muhtahari, dilansir GridOto.com dari Tribun-timur.com.
Pihaknya menambahkan, mobil yang dikemudikan Irwan (34) warga Desa Muladimeng, Kecamatan Ponrang, Luwu melaju dengan kecepatan tinggi.
Saat sampai di depan Bulog Pammanu, Dihatsu Gran Max itu mengalami pecah ban yang membuat sopir kehilangan kendali.
Pikap tersebut kemudian oleng ke kiri, lalu menabrak pagar dan berakhir terbalik.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kecelakaan ini.
Sopir bersama rekannya, Fadli (22) warga desa Bassiang, Kecamatan Ponrang, Luwu hanya mengalami luka-luka ringan.
"Sopir dan satu kernet luka ringan, berobat jalan," ucap AKP Muhtahari.
Adapun kerugian yang dialami akibat kecelakaan ini ditaksir mencapai Rp 15 juta.
Supaya lebih waspada saat berkendara, GridOto akan menjelaskan empat hal yang bisa bikin ban tiba-tiba pecah:
Baca Juga: Perhatikan Hal Ini karena Bisa Cegah Ban Mobil Pecah saat Dikemudikan
1. Tekanan Angin Ban Kurang
Kalau ada yang bilang kelebihan tekanan angin bikin ban pecah, ternyata yang terjadi justru sebaliknya.
Sebab saat tekanan angin ban berlebih, dinding ban akan berada pada posisi tegang.
Meski akan ada penambahan tekanan hingga 10 psi, tak akan sanggup membuat ban menjadi pecah.
Namun bila ban kekurangan tekanan angin, hal berbeda akan terjadi.
"Ban yang kurang angin menjadi penyebab utama ban pecah ketika melaju di jalan bebas hambatan," ucap Marcel Kurniawan, Training And Development Manager Real Driving Centre, Jakarta kepada GridOto.com.
Ini lantaran pergerakan dinding ban yang begitu sering, membuat kawat baja menjadi mudah putus saat ban kekurangan tekanan angin.
Gerakan dinding ban yang begitu sering inilah yang membuat ban dapat pecah ketika melaju di jalan, terutama di jalan bebas hambatan.
Baca Juga: Pecah Ban Terjadi Gara-gara Kurang atau Kelebihan Tekanan Angin? Begini Penjelasannya Sob
2. Membentur Lubang di Jalan
Selain suspensi, ban turut meredam tekanan yang diberikan ketika roda menghantam lubang jalan.
Dalam kecepatan tinggi, tekanan yang diberikan pada ban dapat membuat putusnya kawat baja pada ban atau sering disebut masyarakat awam dengan 'ban benjol', baik pada dinding maupun permukaan ban.
Bila hal ini yang terjadi, maka potensi ban pecah akan semakin besar.
Satu-satunya solusi yaitu mengganti ban sesegera mungkin.
3. Tambalan Ban yang Tidak Benar atau Baik
Teknik tambal ban model tusuk atau string tubeless yang mengharuskan memperbesar lubang bocor bisa menyebabkan serat baja pada konstruksi di dalam ban terputus.
Dalam jangka waktu lama, kotoran jalanan dan air akan membuat konstruksi serat baja ini mengalami korosi.
Kondisi ini jelas kian memudahkan ban kehilangan tekanan angin secara tiba-tiba atau mengalami pecah ban ketika dipacu dalam kecepatan tinggi dan dalam waktu yang cukup lama.
Baca Juga: Mobil Boks Pecah Ban di Tol Surabaya-Porong, Apa Saja Penyebab Ban Mobil Tiba-tiba Pecah?
4. Kerikil yang Terjebak di Tapak Ban
Tapak atau kembangan ban dirancang untuk membuang air pada bagian tengah ban sehingga daya cengkeram ban di jalan basah akan meningkat.
Sayangnya, celah ini kerap disusupi oleh kerikil jalanan.
Apalagi bagi ban yang memiliki pattern halus atau rapat.
Bila dibiarkan, kerikil ini akan melukai ban dan membuat serat baja di dalam ban menjadi berkarat.
Untuk itu, membersihkan kerikil atau benda tajam di sela-sela kembang ban perlu dilakukan secara berkala.
Artikel ini telah tayang di Tribun-timur.com dengan judul Mobil Pick Up Terbalik di Pammanu Luwu, Ikan Bandeng Berhamburan di Jalan
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | GridOto.com,Tribun-Timur.com |
KOMENTAR