GridOto.com - Mengganti pelek mobil bawaan pabrik dengan pelek aftermarket yang diameternya 2 inci lebih besar dari standar (plus two) umum dilakukan.
Naik maksimum 2 inci dari standar ini karena alasan keselamatan berkendara seperti ban tidak mentok sokbreker atau fender, kerja rem tetap optimal, dan outside diameter alias tinggi ban tetap sama.
Namun, ada juga yang nekat pasang pelek aftermarket yang 3-4 inci lebih besar dari standar.
Salah satu konsekuensi dari aksi nekat itu Anda mesti memakai ban dengan profil tipis.
Penggunaan ban dengan profil tipis ini memiliki sejumlah risiko.
Baca Juga: Modal Peralatan Mandi, Gampang Banget Bersihkan Sela-sela Pelek Mobil
"Menggunakan ban mobil dengan profil tipis itu sebenarnya tidak direkomensasikan," buka Samsudin, National Technical Advisor Astra Peugeot.
"Selain mempengaruhi kenyamanan, ban dengan profil tipis bisa membuat pelek rusak," tambahnya.
Pelek bisa rusak ketika melewati jalan rusak atau menghantam lubang dengan kencang.
Ini karena dalam kondisi tersebut ban profil tipis tidak mampu meredam benturan yang terjadi.
Akibat benturan tersebut bibir pelek bisa penyok, retak, atau bahkan robek.
Baca Juga: Malas Bersihkan Sela-sela Pelek Mobil, Siap Terima Risiko Ini
"Bila terus menerus, bukan tidak mungkin bibir pelek bisa penyok, terutama pada pelek yang tidak orisinal karena biasanya bahan peleknya berbeda," sebutnya.
Apalagi pemilik mobil tidak memperhatikan tekanan angin ban mobil dan membiarkannya kempis.
Ban dengan profil tipis dan kempes menambah beban bagi pelek menerima benturan dari permukaan jalan.
Pastinya pelek jadi mudah penyok.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR