GridOto.com - Mesin motor bakar konvensional membutuhkan oli mesin untuk melumasi komponen yang bergerak dan bergesekan.
Setiap pabrikan mobil membuat mesin mobil pasti juga mencantumkan spesifikasi oli mesin yang harus digunakan.
Hal ini untuk membut kinerja mesin dalam keadaan optimal dan performa mesin mobil juga terjaga.
Namun, tidak sedikit orang yang mengganti oli mesin mobil dengan spesifikasi yang lebih rendah.
Sebagai contoh, seperti Toyota Calya 1.2 menggunakan spesifikasi oli mesin dari pabrikan 0W-20 API SN GF-5 dengan bahan synthetic lalu diganti dengan oli mesin dengan spesifikasi di bawahnya seperti 10W-40 API SL.
Mengganti oli mesin dengan spesifikasi lebih rendah ternyata ada 2 risiko yang harus diterima lho.
Baca Juga: Harus Jeli, Cara Ini Ampuh Bedakan Filter Oli Mobil Palsu dengan Asli
1. Tarikan Mesin Berat
Saat mengganti oli mesin dengan spesifikasi di bawah oli yang direkomendasikan pabrikan maka akan berpengaruh terhadap tarikan mesin mobil.
"Betul, kalau mengganti spesifikasi oli mesin dibawah rekomendasi pabrikan apalagi viskositasnya lebih kental maka tarikan mesin akan lebih berat," buka Didi Ahadi, Technical Service PT Toyota-Astra Motor (TAM).
"Mesin harus bekerja lebih keras akibat viskositas yang lebih kental sehingga berpengaruh terhadap performa mobil," tambahnya.
Hal ini akan terasa apabila viskositas yang direkomendasikan sangat jauh dari rekomendasi yang sudah disesuaikan.
Karena tarikan mesin jauh lebih berat, konsumsi bahan bakar mobil akan lebih boros.
Baca Juga: Liner Silinder Mulai Baret, Begini Efek yang Terjadi Pada Mesin Mobil
2. Pelumasan Tidak Maksimal
Menggunakan oli mesin dengan spesifikasi dibawah rekomendasi pabrikan dan viskositasnya yang jauh lebih kental selain membuat mesin berat, pelumasan juga tidak akan maksimal.
"Ini karena mobil sekarang ini mesinnya sudah didesain sedemikian rupa agar efisien baik penggunaan bahan bakar ataupun ruang, bisa dilihat dimensi mesin sekarang lebih kecil dan kompak," sebutnya.
"Hal ini membuat ruang pada mesin jauh lebih sempit dan pelumas atau oli harus mampu melewati celah-celah yang sangat sempit untuk melumasi komponen bergerak seperti di area kepala silinder," sebutnya.
Oli dengan viskositas kental akan sulit untuk mencapai celah-celah sempit dan akan mempengaruhi pelumasan.
Berbeda dengan oli mesin encer yang mampu melumasi komponen dengan baik.
Alhasil, bila pelumasan tidak maksimal akan membuat gesekan komponen mesin semakin tinggi dan berakibat pada keausan komponen mesin.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR