GridOto.com – Mencuci mobil adalah perawatan dasar mobil yang paling mudah dan dapat dilakukan oleh siapapun.
Namun, mencuci mobil dengan cara yang salah justru akan merusak kondisi cat mobil karena akan menimbulkan goresan halus seperti sarang laba-laba atau yang sering disebut dengan swirl marks.
Maka dari itu, GridOto.com bertanya kepada Christian Revel Setiono, Managing Director dari Crystal Gloss Auto Protection, lewat sambungan video conference (18/5) mengenai cara mencuci mobil yang benar.
(Baca Juga: Seberapa Sering Kita Harus Mencuci Mobil? Berikut Kata Pakar)
1. Pembilasan awal
Yang pertama kali harus kita lakukan adalah membilas mobil yang kotor dengan air.
“Kita pembilasan dulu supaya debu yang tidak terlalu lengket setidaknya bisa turun dahulu,” terang Christian.
2. Penyabunan pada bagian pelek dan bodi bagian bawah
Langkah berikutnya adalah penyabunan bagian roda mobil menggunakan sponge dan campuran air-shampo mobil.
Setelah itu, kita dapat melanjutkannya dengan penyabunan bagian bodi bagian setengah ke bawah dengan sponge dan air sabun yang berbeda dengan yang digunakan untuk bagian roda.
Hal ini untuk menghindari naiknya pasir dan kotoran dari roda ke bagian cat mobil yang dapat mengakibatkan goresan.
(Baca Juga: Jangan Semprot Langsung Bagian Ini Saat Cuci Mesin Mobil, Bisa Fatal)
3. Pembilasan pertama
“Setelah setengah ke bawah sudah disabunkan kita harus bilas kembali mobilnya, jadi jangan langsung disabunkan bagian atas ke bawahnya,” jelas Christian.
4. Penyabunan pada seluruh bagian bodi
Setelah pembilasan pertama, baru kita dapat melakukan penyabunan untuk seluruh bagian bodi mobil dari paling atas ke bawah.
Untuk langkah pengerjaan bagian ini, sebaiknya kita juga menggunakan sponge dan air sabun yang bersih dan berbeda dari penyabunan sebelumnya.
(Baca Juga: Video Terbaru GridOto Tips, Kupas Tuntas Membersihkan Eksterior Mobil)
5. Pembilasan kedua
Setelah seluruh bagian bodi mobil selesai, kita lakukan pembilasan terakhir sebelum masuk ke tahap pengeringan.
6. Pengeringan
Untuk tahap pengeringan sendiri, pengerjaannya dilakukan dua kali, pertama dengan kain chamois/kanebo, lalu dengan kain microfiber.
“Saya sarankan kanebo itu dilipat yang rapi dan ditariknya satu arah,” jelas Christian.
“Karena pada saat kita tidak lipat, kita langsung gesekkan ke bodi, akhirnya yang terjadi adalah random scratch (baret halus yang acak),” sambungnya.
Nah, untuk sisa bintik-bintik air yang masih menempel, kita tinggal mengelapnya hingga kering dengan kain microfiber sebagai tahap penyelesaian atau finishing.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR