GridOto.com - Rem mobil transmisi matik wajib diberi perhatian lebih.
Pasalnya, rem mobil transmisi matik bekerja lebih keras dibanding rem mobil transmisi manual.
Kerja rem di mobil transmisi matik untuk menghentikan laju mobil lebih berat lantaran sistem ini begitu minim efek engine brake.
Apalagi bila sang pengemudi enggan untuk memindahkan tuas transmisi otomatis ke posisi yang lebih rendah saat di jalan menurun yang panjang.
Bukan tidak mungkin, rem blong pun dapat terjadi bila suhu kerja rem telah melewati batasnya.
Baca Juga: Jangan Sering Pakai Mode Manual Transmisi Matik Mobil, Ini Alasannya
Belum lagi saat melalui jalur yang macet, pedal rem lebih sering diinjak oleh pengemudi untuk menahan agar mobil tidak bergerak maju.
Makanya kampas rem mobil otomatis, khususnya bagian depan, umurnya lebih pendek ketimbang mobil bertransmisi manual.
Biasanya usia pakainya berada di rentang 35-40 ribu km.
Bandingkan dengan kampas depan rem mobil manual yang bisa digunakan hingga jarak tempuh 60 ribu km.
Selain berpatokan pada kilometer, Anda juga bisa mendeteksi sendiri bila kampas rem mobil matik Anda mulai habis atau aus.
Baca Juga: Jangan Sampai Salah Tipe Oli Transmisi Matik, Bikin Rusak Komponen
Sama seperti di rem mobil manual, cara paling gampang adalah dengan membandingkan tingkat kedalaman injakan pedal rem yang dibutuhkan untuk menghentikan laju mobil.
Semakin dalam rem diinjak, maka semakin besar potensi terjadinya keausan pada kampas rem.
Cara lain mendeteksi keausan rem adalah saat diinjak menimbulkan bunyi gesekan logam kampas rem dengan piringan cakram rem.
Indikator lain dengan melihat volume minyak rem di tabung resevoir.
Bila cairan minyak rem turun, berarti kampas rem sudah mulai tipis.
Tentu dengan catatan tidak ada kebocoran pada sistem rem mobil.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR