GridOto.com - Pamor Ertiga seakan terus menurun, semenjak PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) resmi meluncurkan XL7 pada Februari 2020 kemarin.
Berdasarkan data penjualan yang dibagikan oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), Ertiga hanya mengumpulkan angka penjualan secara wholesales (pabrik ke dealer) sebanyak 3.997 unit selama periode Januari hingga April 2020.
Sementara di periode yang sama, XL7 berhasil unggul dengan mengumpulkan angka wholesales sebanyak 4.252 unit.
Hal itupun menimbulkan spekulasi bahwa kehadiran XL7 telah merebut sebagian konsumen dari Ertiga, dan juga menjadi penyebab anjloknya penjualan model yang bermain di segmen Low Multi Purpose Vehicle (LMPV) tersebut.
Baca Juga: Tukar Tambah Mobil Lama dengan Suzuki Ertiga, SX4, dan XL7, Langsung Dapat Cashback Hingga Rp 4 Juta
Namun saat dikonfirmasi, pihak Suzuki pun dengan tegas membantah spekulasi tersebut dan menyebut kedua produknya itu menyasar konsumen yang berbeda.
"Jadi kan agak berbeda tipikal konsumennya, kalau kami lihat Ertiga ini banyak first car buyer ya, hampir 80 persennya. Terus dari sudut pandang demografi lebih muda," ujar Donny Saputra, selaku Marketing Direktur 4W SIS saat dihubungi GridOto.com belum lama ini.
Donny menjelaskan, pihaknya melihat sebagian besar dari konsumen XL7 sudah memiliki pengalaman dalam memiliki kendaraan sebelumnya.
Sehingga karakternya lebih mature (matang) jika dibandingkan dengan Ertiga yang mayoritas merupakan first time buyer, atau yang baru pertama kali melakukan pembelian kendaraan.
Baca Juga: Suzuki Masih Punya Amunisi Mobil Baru, Siap Meluncur di Semester Dua Tahun Ini
"Kalau kita bicara Ertiga ini segmennya di umur 30 sampai 35 tahun dan XL7 ini 35 sampai 40 tahun, ya beda segmen konsumen," tutur Donny lagi.
"Jadi pengguna SUV ini sedikit lebih mature ketimbang LMPV, hampir setengahnya sudah punya pengalaman dalam memiliki kendaraan," jelasnya.
Adapun anjloknnya penjualan yang dialami oleh Ertiga, Donny menyebut penyebabnya tidak lain adalah kondisi market otomotif yang anjlok selama pandemi Covid-19.
"Jadi kalau kami bilang mereka berdua kanibalisme sih enggak, tapi lebih ke arah kondisi market. Kalau seperti ini yang paling banyak terpukul kan yang first car buyer," ungkap Donny.
"Nah, ini pasti kelihatan di segmen-segmen first car buyer yang penurunannya paling banyak. Jadi ada banyak sih faktor hambatannya," tandasnya.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR