GridOto.com - Selain tim pabrikan, Ducati juga ingin merombak tim satelit utamanya, Pramac Racing.
Hal yang akan dilakukan tentunya mencari pengganti Jack Miller yang naik ke tim pabrikan, dan hampir dipastikan sosoknya adalah Jorge Martin.
Jorge Martin yang merupakan juara Moto3 2018 kini berkompetisi di kelas Moto2 dan menarik banyak tim termasuk Honda dan Ducati.
Tak berhenti sampai di situ, kursi lain di tim Pramac juga menjadi perhatian serius Ducati.
Baca Juga: Regulasi Roda Baru Bikin Mobil F1 2 Detik Lebih Lambat? Begini Penjelasannya
Performa murid Valentino Rossi, Francesco Bagnaia, selama musim 2019 tidak membuat Ducati terkesan.
Modal juara Moto2 2018 nyatanya tidak membuat musim debut Bagnaia di kelas premier memuaskan.
Musim 2020, Bagnaia dibekali motor dengan mesin spek tim pabrikan.
Penampilannya musim ini akan jadi patokan serius Ducati untuk mempertahankannya atau tidak.
Nama Johann Zarco tiba-tiba naik sebagai kandidat kuat pengganti Bagnaia.
Baca Juga: Tak Cuma Aprilia, Kepergian Pol Espargaro Membuka Pintu KTM Buat Danilo Petrucci
"Kami memang harus memutuskan keputusan soal Jack Miller sebelum musim dimulai. Tapi kami bisa menunggu 2-3 balapan untuk yang lain," kata sporting director Ducati, Paolo Ciabatti, dilansir GridOto.com dari Corsedimoto.com.
"Johann Zarco sudah hampir 30 tahun, tidak muda lagi. Tapi kami tak bisa melupakan raihannya sebelum gabung KTM. Itu alasan kenapa ada kursi lain terbuka," jelasnya.
Ciabatti ingin menunggu performa pembalapnya dalam beberapa race awal 2020.
Itu akan menentukan keputusan Ducati nantinya.
"Dengan usia 23 tahun dan raihan di Moto2, Bagnaia ingin kami pertahankan. Tapi dengan motor 2020 nantinya kami ingin lihat perkembangan jelas dibanding 2019," tegas Ciabatti.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
Sumber | : | corsedimoto.com |
KOMENTAR