Saat itu menjadi kompetitor Honda CBR250, Yamaha FZR250, dan Suzuki GSX-R250 yang juga sama-sama 250 cc 4 silinder.
Kawasaki ZXR-250 ini dirilis pertama kali pada 1988 di Jepang, generasi pertama memiliki kode ZX-250 A1, A2 , B1 dan B2 diproduksi pada tahun 1988 sampai 1991.
Ciri khas pada desainnya, bisa dilihat dari headlamp bulat, pelek palang lima dan bodi belakang yang bentuknya terlihat lebar.
Sedang tahun 1991 sampai 2004 memiliki kode ZX-250 C1, C2 dan D1. Headlamp sudah menyatu, pelek 'Y' palang 6, dan bodi belakang tampil lebih sexy.
Kabarnya hanya di tiga negara motor ini dipasarkan yaitu Jepang, Malaysia dan China. Khusus di Malaysia, ZXR-250 dijual mulai 1999 sampai 2004 saja.
Selain tiga negara tersebut, ZXR-250 juga dijual di Australia dan beberapa negara Eropa via importir umum. Bukan langsung dari Kawasaki.
Di Australia dan Eropa, motor ini punya julukan lain, disebut sebagai ZX-2R atau ZXRR.
Baca Juga: Bocoran Fitur KTRC di Ninja ZX-25R, Punya 4 Level Traction Control Layaknya Moge 600 cc!
Secara spesifikasi ZXR-250 mengusung mesin 249 cc, 4-silinder segaris, DOHC, 16- klep, berradiator, dan transmisi 6-percepatan. ZXR-250 menggunakan karburator Keihin CVK D30 sebanyak empat buah.
Menariknya, motor yang punya klaim tenaga 45 dk pada 15.000 rpm dan torsi maksimal 24,5 Nm di 11.500 rpm ini punya limiter hingga 19.000 rpm. Khusus untuk China hanya 39 dk disesuaikan dengan regulasi di negara tersebut.
Konfigurasi ruang bakarnya yang over bore (49 x 33,1 mm) dengan stroke sangat pendek, membuat mesinnya selalu minta berkitir di putaran tinggi.
Spek rangka dan kaki-kakinya juga istimewa, frame-nya aluminium jenis perimeter atau deltabox. Suspensi depan sudah upside down, untuk belakang pakai monoshock dengan link uni-track.
Rem depan, double disk brake, masing-masing cakram berukuran lebar ini dikawal kaliper 2 piston.
Yang menarik adalah bobotnya, cuma 141 kg, bandingkan dengan Ninja 250 dua silinder yang beredar saat ini di Indonesia, beratnya mencapai 164 kg. Bahkan varian satu silindernya, Ninja 250 SL, masih 150 kg.
Gimana keren kan?
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR