GridOto.com - Lubang di jalan merupakan musuh bagi para pengendara motor.
Keberadaannya pun tak jarang menjadi ancaman, dan sebaiknya dihindari demi keselamatan.
Tapi beda ceritanya kalau kita tidak punya waktu untuk menghindar, mau tidak mau harus menerjang lubang tersebut.
Terutama kalau lubangnya cukup dalam dan ‘dihajar’ dengan kecepatan tinggi, bisa-bisa pengendara maupun penumpang di belakangnya terlempar dari motor.
Baca Juga: Street Manners: Mau 'Hijrah' dari Motor Matik ke Motor Sport? Pelajari Dulu 3 Hal Ini!
Jusri Pulubuhu, Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) mengatakan, ada cara yang dapat dilakukan untuk meminimalisir risiko saat menghajar lubang.
“Kalau kecepatan saat kita akan melindas lubang tersebut kira-kira di atas 60 km per jam, yang perlu kita lakukan adalah mengerem semaksimal mungkin,” ujar Jusri kepada GridOto.com beberapa waktu lalu.
Ia pun mengimbau untuk menggunakan rem depan dan belakang secara bersamaan, dan mengatakan bahwa keberadaan ABS akan sangat membantu dalam proses tersebut.
Lalu saat roda depan motor sudah mau memasuki lubang, lepas rem dan buka sedikit gas agar mendapatkan efek rebound ketika ban depan jatuh ke dalam lubang.
“Efek rebound ini yang dicari, tujuannya agar ban depan dan suspensi anda tidak perlu bekerja terlalu keras untuk menyerap benturan tadi,” beber Jusri lagi.
Selain menghindari pelek pecah atau peyang, hal tersebut juga berguna untuk mengurangi energi yang harus diserap oleh badan kita akibat momentum yang terjadi.
“Jika menggunakan motor sport, jangan lupa jepit tangki kuat-kuat menggunakan paha bagian dalam saat pengereman hingga motor memasuki lubang,” imbaunya.
Selain membuat laju motor lebih stabil dalam pengereman keras, hal tersebut juga dapat mencegah rider terlempar dari jok-nya saat motor jatuh ke lubang.
Baca Juga: Street Manners: Bukan Sekadar Narik Tuas, Begini Cara Ngerem Motor Menurut Pakar Safety Riding
Meskipun begitu, Jusri mengingatkan bahwa opsi terbaik ketika menjumpai lubang di jalan adalah untuk menghindarinya.
Karena selain memiliki resiko yang lebih kecil, teknik di atas lumayan sulit untuk dilakukan tanpa latihan rutin.
“Selama lubangnya masih bisa dihindari, ya dihindari saja,” pungkasnya.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR