GridOto.com - Jumlah seri balapan MotoGP 2020 dipastikan tidak akan sebanyak kalender awal yang dibuat beberapa bulan lalu.
Balapan di luar benua Eropa hampir mustahil digelar, dan cuma menyisakan beberapa sirkuit saja di Eropa yang berpeluang menggelar balapan.
Dengan berkurangnya balapan, MotoGP juga mengubah beberapa aturan, termasuk mengurangi batasan jumlah mesin per pembalap untuk musim 2020.
Sebelumnya jika jumlah balapannya normal, 20 seri seperti rencana awal, pembalap pabrikan non-konsesi mendapat jatah 7 mesin, sementara pembalap konsesi mendapat 9 mesin tiap musimnya.
Baca Juga: Daniel Ricciardo Akui Sempat Diskusi dengan Ferrari Sebelum ke McLaren
Balapan musim 2020 diprediksi hanya sekitar 10-12 balapan saja.
Karena masih belum jelas berapa jumlah seri yang bisa digelar, MotoGP menentukan batasan alokasi mesin dengan 2 kemungkinan.
Jika balapan bisa digelar sebanyak 11 seri, maka pembalap pabrikan non konsesi maksimal memakai 4 mesin, pabrikan konsesi memakai 6 mesin.
Sedangkan jika balap dimungkinkan sampai 14 seri, pembalap pabrikan non-konsesi bisa memakai 5 mesin, konsesi 7 mesin.
Seperti halnya di kelas premier, untuk Moto3 juga ada pengurangan.
Jika seri digelar 12-14 seri, pembalap punya 4 mesin yang boleh digunakan.
Baca Juga: Yakin Bisa Juara Dunia, Bos Tim Barni Racing Siap Tampung Danilo Petrucci Jika Pindah ke WSBK
Dan jika ada 14-18 seri, pembalap dijatah 5 mesin.
Untuk Moto3, hitungan jumlah seri tersebut termasuk seri pertama di Qatar yang sudah digelar, sementara kelas MotoGP tidak.
Sedangkan untuk Moto2 yang semua pesertanya memakai mesin yang sama dari Triumph, akan direkondisi terus oleh Dorna lewat ExternPro, sehingga tidak ada batasan mesin.
Editor | : | Dida Argadea |
Sumber | : | crash.net |
KOMENTAR