GridOto.com – Banyak mobil saat ini yang sudah menggunakan strut hidraulis pada kap mesinnya.
Strut hidraulis ini berfungsi untuk membantu mengangkat kap mesin mobil dan menyangganya saat kap mesin sudah terbuka sepenuhnya.
Pada umumnya, strut hidraulis ini dapat berisi cairan oli atau gas nitrogen di dalamnya.
Namun, musuh yang dihadapi oleh keduanya tidaklah berbeda, yaitu debu, panas mesin, dan karat.
(Baca Juga: Ditekan atau Dijatuhkan? Bagaimana Cara Menutup Kap Mesin yang Tepat?)
Debu yang menempel pada bagian as bisa berpotensi menggores seal yang bertugas untuk menahan gas nitrogen atau oli di dalam tabung strut.
Sedangkan panas mesin juga dapat menyebabkan seal pada bagian tabung menjadi getas dan memicu kebocoran.
Tidak sampai di situ, karat akibat air yang tertinggal saat mobil dicuci atau kehujanan juga bisa menyebabkan kebocoran seal akibat permukaannya yang kasar.
Nah, ada beberapa tanda atau indikasi jika strut hidraulis kap mesin sudah mulai rusak.
(Baca Juga: Tahu Enggak, Begini Efek Menutup Kap Mesin Mobil Enggak Rapat)
Yang paling mudah terlihat adalah lemahnya strut dalam mengangkat kap mesin.
Selain itu, strut juga tidak bisa menahan beban kap mesin sehingga kap mesin kembali turun setelah terbuka.
Yang terakhir, adanya rembesan oli juga bisa menjadi pertanda kerusakan pada komponen yang satu ini.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR