GridOto.com - Renault Climber yang dipasarkan di Indonesia menggunakan transmisi Automated Manual Transmission (AMT).
Secara umum, transmisi ini tetap melakukan perpindahan gigi, tetapi tanpa menginjak kopling, sehingga bisa dibilang sebagai transmisi semi-otomatis.
Lalu, apa yang membuat PT Maxindo Renault Indonesia (MRI) yakin dengan transmisi AMT untuk dipasarkan di Tanah Air? Mengingat pabrikan lain masih sangat jarang menggunakan transmisi ini.
Davy J Tuilan, Chief Operating Officer MRI mengatakan, bahwa transmisi AMT tinggal masalah kebiasaan saja.
Baca Juga: Apresiasi Tenaga Medis, Renault Hadirkan Program Cicilan 0 Persen Selama 2 Tahun
"Orang Indonesia belum terbiasa mengendarai mobil AMT, sehingga feeling mereka belum terbiasa dengan mobil ini," ujarnya dalam konferensi video belum lama ini.
Lebih lanjut ia menjelaskan, tentu agar orang Indonesia terbiasa dengan transmisi AMT, harus melakukan penjualan sebanyak-banyaknya.
"Populasi itu penting, jadi nanti semakin banyak mobil AMT terjual, maka orang makin teredukasi bahwa mobil ini menyajikan kelincahan dari transmisi MT (manual) dipadukan kenyamanan mobil AT (otomatis), dan tetap memberikan efisiensi bahan bakar terbaik," terangnya lagi.
Selain itu, pihaknya juga melakukan edukasi pasar, sehingga konsumen akhirnya bisa mengerti bahwa dibalik transmisi AMT yang belum populer di Indonesia, ternyata begitu banyak kelebihannya.
Baca Juga: Renault Climber Punya Pengaman Khusus Buat Transmisi AMT Lho
"Nanti kalau transmisi ini bisa terus diedukasi kepada customer, saya rasa nanti akan menjadi suatu hal yang biasa dan orang akan menjadi tertarik," tandasnya.
Ia mencontohkan, sekitar 15 tahun yang lalu, mengacu data GAIKINDO (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia), transmisi AT hanya 7 sampai 8 persen dari total industri otomotif Tanah Air.
"Sekarang mobil AT bisa fifty-fifty dengan mobil manual, nanti tinggal menunggu waktu dan polulasi pasti akan terjawab untuk transmisi AMT ini," pungkasnya.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
KOMENTAR