GridOto.com – Sebagian dari kita mungkin sering sekali mendengar berbagai istilah pengukuran pada mesin mobil, contohnya bore, stroke, displacement, dan compression ratio.
Meskipun sekilas hanya sekedar angka, tapi pengukuran tersebut ternyata berdampak sangat signifikan pada kinerja mesin mobil.
Nah apa sih arti dari berbagai pengukuran mesin mobil tersebut? Berikut adalah penjelasan yang diambil dari buku Automotive Engines: Theory and Servicing karya James D. Halderman.
(Baca Juga: Tips Membersihkan Tumpukan Karbon Di Ruang Bakar Mesin Mobil)
1. Bore
Bore adalah besarnya diameter pada silinder mesin.
Semakin besar bore, semakin besar pula area yang dapat didorong oleh gas hasil proses pembakaran.
Alhasil, semakin besar pula gaya yang diberikan kepada piston untuk memutar cranksaft.
2. Stroke
Stroke adalah jarak pergerakan piston yang diukur dari posisi tertinggi piston (top dead centre/TDC) ke posisi terendah (bottom dead centre/BDC).
Semakin panjang stroke, semakin banyak pula campuran udara-bahan bakar yang ditarik ke dalam ruang pembakaran.
Semakin banyak campuran udara-bahan bakar dalam silinder, semakin besar juga energi yang dihasilkan ketika proses pembakaran.
(Baca Juga: Tidak Selamanya Mesin Ngelitik Karena Kerusakan, Bisa Jadi Karena Ini)
3. Displacement
Displacement adalah jumlah volume yang dipindahkan oleh seluruh piston di dalam silinder.
Dalam spesifikasi mesin mobil, displacement biasanya diukur dalam satuan cc, liter, atau cubic inch.
Displacement dapat dihitung dengan cara: π x (bore/2)2 x stroke x jumlah silinder mesin
4. Compression ratio
Compression ratio atau rasio kompresi adalah perbandingan antara volume ruang pembakaran ketika piston berada pada posisi terendah (BDC) dengan volume ketika piston pada posisi tertinggi (TDC).
Compression ratio akan sangat berpengaruh pada performa mesin, contohnya terhadap efisiensi bahan bakar, besarnya tenaga mesin, kemudahan proses starter, hingga risiko terjadinya ngelitik atau knocking.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR