GridOto.com - Toyota Kijang Super yang beredar di Indonesia saat ini usianya antara 34-24 tahun.
Walau umurnya sudah 2-3 dekade, Toyota Kijang Super yang dijual di Indonesia pada periode 1986-1996 ini masih ditawarkan di bursa mobil bekas (mobkas) dengan harga menarik.
Penelusuran GridOto.com di sejumlah situs jual beli mobkas pada Mei 2020, Toyota Kijang Super tahun terakhir (1996) di wilayah Jakarta ditawarkan dengan harga bekas sekitar Rp 49-52 juta.
Kalau Toyota Kijang Super produksi tahun 80-an punya harga bekas lebih murah lagi.
Pengamatan kami, Toyota Kijang Super produksi 1986-1989 di Jakarta dari tangan penjual harganya dipasang sekitar Rp 25-28 juta.
Nah, sebelum Anda berburu mobil ini, berikut 10 fakta Toyota Kijang Super yang perlu Anda ketahui.
Baca Juga: Harga Mobil Bekas Tahun 90-an Rp 20 Jutaan, Ada Kijang Super
1. Generasi Ketiga
Toyota Kijang Super merupakan nama populer generasi ke-3 yang diluncurkan di Indonesia pada tahun 1986.
Toyota Kijang Super ini hadir menggantikan generasi kedua (1981-1986) yang dikenal dengan panggilan "Toyota Kijang Doyok".
Nama ini muncul gara-gara saat diluncurkan diberi nama "Super Kijang".
Toyota Kijang Super ini diberi kode bodi KF40 (sasis pendek) dan KF50 (sasis panjang).
Perbedaan antara Toyota Kijang Super sasis panjang dan pendek ini sekitar 20 cm.
Baca Juga: Toyota Kijang Super Tampil Nyentrik Dibungkus Emas dan Dibuat Kandas
2. Pakai Teknologi Full Pressed Body
Pada Toyota Kijang Super ini untuk pertama kalinya hadir teknologi yang diberi nama Full Pressed Body.
Full Pressed Body artinya pembuatan panel bodi mobil menggunakan proses stamping (mesin pres) dan penggunaan dempul sangat minim (2,5 kg per mobil) dan hanya pada sambungan pengelasan saja.
Makanya selalu ada stiker Full Pressed Body yang ditempel di kaca belakang semua Kijang Super produksi Toyota.
Oh ya, Toyota Kijang Super dengan Full Pressed Body ini cuma dibuat pada 1986-1992 saja.
Baca Juga: Ganti Pelek dan Main Simpel, Kijang Super 90-an Tambah Ganteng!
3. Dirakit Tiga Karoseri Utama
Untuk merakit Toyota Kijang Full Pressed Body ini, Toyota memilih tiga karoseri sebagai perpanjangan tangan, dan memberi dukungan teknis untuk melakukan produksi.
Ketiga karoseri tersebut adalah Nasmoco Auto Body, Superior Coach, dan Nusa Cendana Harum.
Jadi prosesnya panel bodi dicetak oleh Toyota menggunakan mesin pres atau dies dari Jepang agar lekukan panel bodi bisa presisi.
Setelah itu panel bodi dikirim oleh Toyota ke tiga karoseri tersebut untuk dirakit.
Baca Juga: Cari Mobil Keluarga Murah, Berikut Pilihan Mobil Rp30 Jutaan! Dari Carry Hingga Kijang Super
4. Pintu Samping Cuma Satu
Toyota Kijang Super Full Pressed Body sasis panjang dan sasis pendek bisa dilihat dari jumlah pintunya.
Sasis pendek cuma punya tiga pintu, yaitu 2 di depan dan 1 di belakang sehingga untuk masuk ke baris kedua, bangku depan harus dilipat dan dimajukan.
Model sasis pendek baru dapat satu pintu di sisi kiri akses ke jok baris kedua pada 1989.
Nah, kalau Toyota Kijang Super sasis panjang dari awal sudah dilengkapi empat pintu: dua di depan, satu di samping kiri untuk mengakses bangku baris kedua, dan satu lagi di belakang.
Baca Juga: Kijang Super Terbakar Terbakar di Flyover Jatingaleh, Diduga Akibat Freon AC Meledak
5. Toyota Kijang Super TOB alias Toyota Original Body
Pada Juni 1992, Toyota Kijang generasi ketiga menjalani major change.
Di sini tidak lagi pakai Full Pressed Body, tapi namanya Toyota Original Body (TOB).
Proses perakitannya sih masih sama dengan model sebelumnya, tapi di Toyota Original Body jumlah komponen untuk membentuk bodi Toyota Kijang ini jauh lebih sedikit, dari 30 panel menjadi 8 panel.
Selain itu, teknik pengelasan lebih canggih sehingga tidak membutuhkan dempul.
Nah, semua tipe Toyota Kijang TOB ini sudah dibekali pintu di kanan-kiri buat akses masuk ke jok baris kedua.
Oh ya, Toyota Kijang model ini populer dipanggil Toyota Kijang Grand.
Baca Juga: Mau Beli Toyota Kijang Kapsul Bekas, Pahami Dulu Varian yang Ada
6. Toyota Kijang Grand Extra, Varian Termahal
Julukan Toyota Kijang Grand berasal dari nama varian tertinggi yang diluncurkan pada saat major change di Juni 1992.
Nama resmi yang diberikan PT Toyota-Astra Motor (TAM) pada varian ini adalah Grand Deluxe dengan emblem bodi SGX (sasis pendek) dan LGX (sasis panjang).
Namun, tipe termahal ini malah lebih populer dipanggil orang dengan sebutan Grand Extra.
Dibanding model di bawahnya, Toyota Kijang Grand Extra punya sejumlah kelengkapan unggulan.
Contohnya lampu depan pakai Toyota Crown generasi VII, gril plastik dengan aksen krom di bagian atas, footstep aluminium, tachometer, AC double blower, dan power steering.
Baca Juga: Harga Mobil Bekas Kijang Grand Extra Masih Kisaran Rp 40 Jutaan
7. Perubahan Mesin dan Transmisi
Toyota Kijang Super saat pertama diluncurkan pada 1986 masih menggunakan mesin 5K 1.486 cc yang dipakai di Toyota Kijang Doyok (generasi II).
Namun, mesin 5K di Toyota Kijang Super sudah dilengkapi teknologi Advance Super Response Engine (ASRE) untuk menyempurnakan sistem pasokan bahan bakar.
Ini membuat output mesin meningkat dari 61 dk menjadi 63 dk.
Mesin 5K ini untuk pertama kalinya dikawinkan dengan transmisi manual 5-speed.
Oh ya, pada 1989 mesin Toyota Kijang Super mendapat update ringan berupa penggunaan visco fan di radiator.
Baca Juga: Detail Ubahan Toyota Kijang Grand Extra, Dari Lampung Dengan Gaya
Ketika melakukan major change pada Juni 1992, mesin 5K juga turut mendapatkan sejumlah ubahan.
Penggunaan karburator baru, serta pipa exhaust lebih besar, membuat tenaga mesin di Kijang TOB (Toyota Original Body) meningkat dari 63 dk menjadi 72 dk sedang torsi dari 110 Nm ke 120 Nm.
Pada 1995 Toyota Kijang Grand mendapatkan mesin baru dengan kode 7K yang memiliki kapasitas 1.781 cc.
Mesin ini memiliki langkah piston lebih panjang, membuatnya lebih efektif pada putaran rendah.
Tenaga maksimum sebesar 80 dk (naik 8 dk) dan torsi 140 Nmm (sebelumnya 120 Nm) dapat dicapai pada putaran mesin lebih rendah.
Toyota Kijang Grand 1.800 cc ini diberi kode bodi KF42 (sasis pendek) dan KF52 (sasis panjang).
Baca Juga: Speedometer Toyota Kijang Innova Generasi Awal Rusak, Ini Penyebabnya
8. Suspensi
Toyota Kijang Super suspensi depannya masih mengandalkan konstruksi double wishbone.
Namun, peran pegas daun melintang digantikan oleh sepasang pegas batang torsi yang membuat ayunannya semakin nyaman.
Toyota Kijang Super masih tetap menandalkan leaf spring alias per daun.
Bedanya, posisi pegas daun kini dipindah ke atas gardan (over-axle).
Rancangan over-axle ini cocok untuk beban berat karena dapat memberi jarak main (clearance) yang cukup besar antara pegas dan sasis.
Baca Juga: Airbag Penumpang Depan Kijang Innova Bisa Dimatikan, Apa Tujuannya?
9. Varian Spesial dari Karoseri
Sejumlah perusahaan karoseri juga membuat varian Toyota Kijang generasi ketiga ini.
Contohnya PT Roda Nada Karya yang memproduksi Toyota Kijang RoverAce dan Toyota Kijang Jantan Raider.
Selain itu ada juga yang namanya Toyota Kijang Hobart dan Toyota Kijang Kencana.
Namun, populasi Toyota Kijang varian spesial ini tidak begitu banyak.
10. Toyota Kijang yang Pertama Diekspor
Toyota Kijang Super merupakan mobil pertama yang diekspor oleh Toyota.
Toyota Kijang Super pertama kali diekspor pada tahun 1987 sebanyak 50 unit, setahun setelah peluncuran perdana di Indonesia.
Negara tujuan ekspor pertama Toyota Kijang Super adalah Brunei Darussalam.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR