GridOto.com - Presiden FIA, Jean Todt, merespons kritik negatif terhadap pembatalan F1 Australia 2020.
Seri balap F1 Australia seharusnya berlangsung pada 13-15 Maret dan menjadi seri pembuka Formula 1 musim 2020.
Namun, F1 Australia batal digelar setelah salah satu kru tim McLaren terinfeksi virus corona.
FIA selaku otoritas balap mobil dunia dan Liberty Media selaku penyelenggara F1 mendapat sorotan karena dinilai lambat dalam mengambil tindakan.
Baca Juga: Carlos Sainz Anggap Negosiasi dengan Ferrari Sangat Aneh, Ini Alasannya
Jean Todt mengatakan tidak adil untuk menyalahkan pihaknya untuk pembatalan tersebut.
"Menurut saya tidak adil untuk menyalahkan satu pihak untuk pembatalan F1 Australia. Segala hal berubah dengan cepat," kata Todt dilansir GridOto.com dari Crash.
Mantan manajer umum Ferrari tersebut mengatakan semua agenda untuk F1 Australia sudah mendapat izin dari otoritas setempat.
"Pada 24 jam sebelum sesi latihan, tidak ada alasan untuk membatalkan balapan. Pemerintah setempat dan promotor sudah mendukung balapan terlaksana," ujar Todt.
Baca Juga: Jadwal F1 2020 Mundur Terus, Bos Tim Mercedes Tetap Jaga Komunikasi dengan Lewis Hamilton
"Lalu, opini tersebut terbagi setelah sejumlah kejadian. Beberapa masalah menjadi semakin besar jelang latihan bebas sehingga balapan tak mungkin terlaksana. Semua berubah pikiran karena cepatnya perkembangan situasi," jelas Todt menambahkan.
F1 Australia 2020 bukan satu-satunya balapan yang mengalami efek dari pandemi virus corona, sebanyak sembilan balapan berikutnya juga dibatalkan atau ditunda.
F1 musim 2020 diproyeksikan akan berlangsung pada awal Juli dengan Austria sebagai pembuka.
Todt ingin memastikan insiden F1 Australia tidak terulang saat musim 2020 sudah kembali bergulir.
"FIA ingin memastikan tak ada situasi di luar dugaan lagi. Sekarang para tenaga pakar kami sedang mengusahakannya," pungkas Todt.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | Crash.net |
KOMENTAR