GridOto.com – Mengetahui cara mengolah dan memposisikan tangan pada setir bukan hanya sekedar indikator kemahiran dalam mengemudikan mobil, namun juga menjadi salah satu kunci dalam keselamatan berkendara.
Cara memegang setir yang benar tidak hanya mempengaruhi kesigapan pengemudi dalam merespons suatu hambatan di depan mobil, tapi juga untuk menghindari cedera atau bahkan kematian bagi pengemudi itu sendiri.
Namun, tahukah kalian bahwa cara memegang setir mobil yang benar sebetulnya ikut berubah seiring perkembangan jaman?
“Kalau dulu sering diajarkan posisi tangan di jam 10 dan 2,” buka Adrianto Sugiarto Wiyono, Dosen Transportasi Politeknik APP Jakarta yang juga Senior Instructor Indonesia Defensive Driving Centre (IDDC) kepada GridOto.com (8/5).
(Baca Juga: Street Manners: Inilah 4 Kebiasaan Memutar Setir yang Keliru)
“Masalahnya posisi tangan di jam 10 dan 2 berisiko ketika airbag mengembang, yaitu bisa membentur tangan,” sambung Adrianto.
Hal ini justru dapat mengkibatkan cedera bagi pengemudi.
Maka dari itu, seiring bertambah umumnya fitur keselamatan airbag pada mobil, posisi tangan yang benar dalam memegang setir kini bukan lagi di posisi jam 10 dan 2, melainkan di posisi jam 9 dan 3.
“Pengemudi menjadi lebih aman, karena airbag mengembang di antara kedua tangan,” terangnya.
(Baca Juga: Street Manners: Kapan Harus Mulai Nyalakan Lampu Sein Sebelum Belok?)
Selain masalah keselamatan yang terkait dengan airbag, Adrianto juga menjelaskan ada beberapa keunggulan lain dari posisi tangan di jam 9 dan 3 pada roda kemudi:
1. Pengemudi dapat lebih mudah menggerakkan tuas sein dan wiper dengan jari.
2. Tangan menjadi tidak cepat lelah.
3. Pengemudi dapat mengarahkan dan mengontrol kendaraan lebih baik karena posisi jam 9 dan 3 adalah posisi terkuat.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR