GridOto.com - Meski mengalami penurunan penjualan hingga 80 persen di April 2020, Adira Finance mengaku belum mau merevisi target pembiayaan mereka.
Menurut Niko Kurniawan, Direktur Penjualan, Service dan Distribusi Adira Finance, pihaknya masih menunggu hasil penjualan di 6 bulan awal tahun ini.
"Kami akan lihat nanti setelah semester 1 selesai. Kapan Covid mulai bisa dikontrol, PSBB mulai dilonggarin, saat itulah kita baru bisa mulai bicara," ungkap Niko saat acara virtual press conference Adira Finance beberapa waktu lalu.
Ia menambahkan, dalam situasi ini pihaknya lebih befokus untuk melayani relaksasi kredit yang diajukan debitur.
Baca Juga: Efek Pandemi Covid-19, Pembiayaan Adira Finance Merosot 80 Persen di April 2020
Baginya, saat ekonomi sedang melambat seperti saat ini, bantuan kepada konsumen sangat diperlukan, salah satunya lewat relaksasi atau restrukturisasi.
"Dengan situasi demand turun kami juga berhati-hati melihat dan lebih mengutamakan progres restrukturisasi dari pemerintah," ujarnya.
Dikutip dari Kontan.co.id, tahun ini Adira Finance menargtekan pertumbuhan bisnis sebesar 4% hingga 7% dari tahun lalu.
Sebagai informasi, di tahun 2019 Adira mencatatkan angka pembiayaan Rp 37,9 Triliun, turun 1 persen ketimbang perolehan di 2018.
Editor | : | Fendi |
KOMENTAR