GridOto.com – Catalytic converter adalah salah satu komponen pada sistem gas buang mobil yang berfungsi untuk mengurangi emisi gas buang yang berbahaya bagi lingkungan.
Catalytic converter memanfaatkan prinsip reaksi reduksi dan oksidasi dengan menggunakan katalis untuk mengubah gas NOx, karbon monoksida (CO), dan hidrokarbon (HC) menjadi gas nitrogen (N2), karbon dioksida (CO2), dan uap air yang tidak berbahaya.
Meskipun catalytic converter tidak mempunyai bagian bergerak dan tergolong memiliki umur yang panjang, namun ada beberapa hal yang dapat memperpendek umurnya.
James D. Halderman, dalam bukunya Automotive Technology: Principles, Diagnosis, and Service, menerangkan ada 3 penyebab utama kerusakan prematur pada catalytic converter.
(Baca Juga: Tambah Ilmu di Bulan Puasa, Inilah 8 Fakta Seputar Catalytic Converter)
1. Kontaminasi
Asap gas buang yang mengandung oli mesin, zat anti-beku, sulfur (dari bahan bakar berkualitas buruk), dan berbagai bahan kimia lainnya dapat menghancurkan converter.
2. Temperatur berlebih
Meskipun catalytic converter beroperasi pada temperatur tinggi, namun temperatur yang berlebihan dapat melelehkan struktur dalam converter dan menimbulkan sumbatan.
Temperatur berlebih dapat terjadi pada beberapa mobil karena melakukan idling terlalu lama.
(Baca Juga: Sistem Gas Buang Mobil Juga Bisa Tersumbat Loh, Inilah 3 Penyebabnya)
3. Campuran udara-bahan bakar yang tidak sesuai
Campuran udara-bahan bakar yang terlalu rich atau terlalu lean juga dapat mengakibatkan temperatur berlebih pada catalytic converter.
Campuran yang terlalu rich dapat diakibatkan karena misfiring, sensor temperatur colant yang rusak, atau injektor yang bermasalah.
Sedangkan campuran yang terlalu lean biasanya disebabkan karena kebocoran pada intake manifold.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR