GridOto.com - Pada sistem pendingin mesin, peran tutup radiator penting untuk menjaga tekanan di dalam radiator itu sendiri.
Saat terjadi kerusakan, maka ada baiknya tutup radiator diganti dengan yang baru.
Hal ini untuk menghindari sistem pendingin bermasalah dan mesin menjadi overheat.
Namun, saat mengganti tutup radiator banyak yang bingung.
Walau secara bentuk tutup radiator sama tapi ada perbedaan yakni di tekanan tutup radiator tersebut.
Baca Juga: Pantau Kondisi Pendingin Mesin Ternyata Bisa Lewat Tabung Reservoir
"Kalau ganti tutup radiator dengan yang baru, jangan lihat mereknya saja yang bagus namun tekanan yang ada di tutup radiator juga harus diperhatikan," ucap Agus Woles, Kepala Mekanik bengkel X-Boost Station di Harapan Jaya, Bekasi.
"Sebagai contoh, bila pada mobil tersebut menggunakan tutup radiator dengan tekanan 1,1 bar ya harus ganti dengan ukuran yang sama," tambahnya.
Tekanan pegas tutup radiator ini biasanya setiap mobil berbeda-beda.
Hal ini didasari dari pabrikan saat mendesain mesin tersebut, pasti tekanan tutup radiator sudah diperhitungkan.
Bila menggunakan tekanan tutup radiator lebih rendah maka akan sangat berbahaya karena air mudah menguap bila tekanan naik di radiator.
Baca Juga: Gampang Banget, Begini Salah Satu Cara Deteksi Thermostat Rusak
"Bila pakai yang lebih tinggi, misalnya 1,2 bar keatas dikhawatirkan akan menyebabkan tekanan di dalam sistem pendingin semakin tinggi," sebutnya.
Bukan tidak mungkin slang radiator bisa pecah karena tekanan yang terlalu tinggi.
Mesin pastinya akan mudah rusak bila terjadi saat mobil berjalan.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR