GridOto.com - Mudik sudah menjadi tradisi turun-temurun yang dilakukan masyarakat Indonesia setiap tahunnya di saat bulan Ramadan atau jelang lebaran Idul Fitri.
Berbagai moda transportasi hingga kendaraan pribadi biasanya digunakan masyarakat untuk pulang ke kampung halamannya.
Ternyata, istilah mudik ini awalnya bukan bermakna pulang kampung dari perantauan untuk bertemu keluarga sob.
Baca Juga: Selama Larangan Mudik, Sebanyak 24 Travel Mudik Gelap Diamankan
Sejarawan dan budayawan Betawi, JJ Rizal, mengatakan bahwa kata mudik berasal dari sejarah urban di Jakarta, yang berarti udik atau pergi ke Selatan.
"Jadi dulu karena wilayah kota Jakarta ada di dekat-dekat Barat dan Utara. Kemudian orang-orang yang kawasan rumah atau kampungnya berada di luar daerah kota, disebut sebagai orang udik," kata Rizal beberapa waktu lalu.
"Orang udik diartikan sebagai orang yang tinggal di sebelah Selatan yang berada jauh dari pusat kota," sebutnya saat di acara Diskusi Daring Instran bertemakan 'Antisipasi Menghadapi Mudik Lokal Lebaran Lintas Wilayah Jabodetabek', Rabu (6/5/2020).
Ia mengungkapkan, istilah mudik dahulu digunakan untuk kaum urban yang sudah menyerah tinggal di wilayah perkotaan.
Baca Juga: Terminal Cilacap Kosong Melompong. PO Bus Memilih Tidak Beroperasi, Angkutan Gelap Makin Marak
Namun seiring dengan berjalannya waktu makna mudik pun meluas, hingga banyak yang mengartikan kata mudik ini untuk pulang ke kampung halaman.
"Mudik bisa dibilang akarnya dari sejarah urban Jakarta, tapi sekarang mudik sudah jadi istilah umum dan perginya bukan ke Selatan saja. Tapi sudah kemana-mana," kata Rizal lagi.
"Akhirnya mayoritas orang Betawi juga lah yang ikut memproduksi istilah mudik ini, jadi arti mudik sebenarnya adalah mereka orang-orang udik pindah ke Selatan karena sudah tidak sanggup lagi tinggal di tengah kota. Ke Selatannya ini, sampai jauh sekali hingga melewati perbatasan Jakarta. Seperti di perbatasan Depok, Bogor dan bahkan sampai Bekasi juga," tutupnya.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR