GridOto.com - Walaupun daya beli masyarakat menurun dampak pandemi Covid-19 dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), tidak serta merta menyurutkan para pelaku industri aftermarket untuk terus berinovasi dalam memasarkan produknya.
Ayong Jeo, selaku CEO Kramat Motor sekaligus Ketua Gabungan Aftermarket Otomotif Indonesia (GATOMI) misalnya, berbagai cara terus dilakukan pihaknya guna mendongkrak minat kosumen walaupun dengan segala keterbatasan yang terjadi saat ini.
Pengusaha di bidang audio dan head unit aftermarket ini mengungkapkan, selain berjualan secara online, pihaknya juga bakal mengedukasi konsumen melalui platform digital untuk memudahkan mereka ketika melakukan pemasangan sendiri di rumah.
Baca Juga: Waduh, Bisnis Audio Mobil Aftermarket Bisa Gulung Tikar di Era Mobil Listrik, Kenapa?
"Jadi saya sudah mengajukan beberapa cara, online (jualan) tetap jalan dan untuk memudahkan mereka dalam melakukan pemasangan kami buatkan sebuah video. Mungkin produk yang kami create (buatkan video) itu adalah yang plug and play," ujar Ayong Jeo dalam acara NgoVi yang diadakan OTOMOTIF Group bertajuk Strategi Bertahan Aftermarket Audio, Suku Cadang dan Peratawatan Otomotif, pada Sabtu (9/5/2020).
"Sehingga dengan adanya video ini konsumen merasa terbantu dan mereka bisa memasangnya sendiri, bagaimana cara memasang soket, bagian mana yang tidak harus dibongkar, dan sebagainya. Kemudian untuk aktivasi unitnya bagaimana, bisa lewat video call dengan orang (pegawai) kami," tuturnya.
Ayong menjelaskan, memberikan edukasi dan servis yang terbaik kepada konsumen merupakan kunci utama agar bisnis aftermarketnya bisa terus bertahan di tengah pandemi Covid-19.
"Servis yang kami utamakan, sampai terakhir pun kami akan siapkan tenaga ke rumah mereka dengan catatan harus mengikuti protokol pencegahan Covid-19," kata pria yang akrab disapa Ayong ini.
"Jadi mungkin kami harus lari ke situ untuk mengatasi, ya paling sedikit jangan sampai nol lah (penjualan)," lanjutnya.
Baca Juga: Imbas Corona Penjualan Knalpot Aftermarket Lokal Terjun Bebas
Ayong pun menegaskan komitmennya dalam mendukung peraturan pemerintah terkait PSBB di wilayah DKI Jakarta, walaupun hal tersebut sangat merugikan usaha aftermarketnya.
Namun dirinya optimis bisnis aftermarket tidak akan mati, meski tidak dapat dipungkiri omzet yang diterima perusahaannya mengalami penurunan drastis selama pandemi Covid-19.
"Saya selalu bilang dengan orang saya (pegawai) tidak ada jalan yang buntu, tapi ada jalan keluar. Jadi kalau bicara peraturan pemerintah mengenai PSBB pasti kami ikut, karena itu adalah cara untuk memutus rantai Covid-19," papar Ayong lagi.
"Tapi kalau mau hidup ya kami coba melalui online, work from home, orang-orang customer service kami atau tim support kami harus ready untuk memberikan servis ke customer," tutupnya.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR