GridOto.com - Sejumlah warga Desa Buncitan, Kacamatan Sedati, Sidoarjo mengadang truk yang melintas di jalan desa tersebut pada Kamis (7/5/2020).
Semua truk dilarang melintas, terutama truk bermuatan urukan tanah dan material yang beberapa waktu terakhir modar-mandir di kawasan perkampungan.
Dikutip dari TribunJatim.com, warga menutup jalan menggunakan bangku dan sebagainya karena mereka kesal dengan aktivitas truk-truk tersebut.
Selain membuat jalan rusak dan bergelombang, dampak dari banyaknya truk yang melintas di kawasan tersebut membuat debu bertebaran.
Baca Juga: Pemudik yang Nekat Kena Denda Rp 100 Juta, Polisi: Belum dan Tidak Akan Diterapkan
“Debu banyak sekali, sampai masuk ke rumah-rumah warga, dan menganggu aktivitas warga,” keluh Sugik, warga Buncitan, dikutip dari TribunJatim.com.
Menurut warga, debu tidak hanya berasal dari debu jalanan tetapi juga dari muatan truk karena tidak semua truk menutup muatannya dengan terpal.
“Warga sudah jengkel, makanya jalannya ditutup itu,” tambah Sugik.
Akibat penutupan jalan ini, puluhan truk tidak bisa mengantar muatan ke proyek perumahan dan terpaksa berhenti di sepanjang jalan tersebut.
Baca Juga: Suzuki Grand Vitara Ringsek Tertimpa Tiang Listrik, Ternyata Begini Ceritanya
Para sopir mengaku pasrah dengan kondisi tersebut.
“Mau bagaimana lagi, kalau tidak boleh melintas, kami kan hanya mengantarkan atau membawa muatan saja,” jawab Suhartono, seorang sopir yang truknya terhadang dan tidak bisa melintas di Buncitan.
Dengan banyaknya truk yang berhenti di pinggir jalan, kawasan tersebut menjadi macet dan menghambat kendaraan lain yang sejatinya boleh melintas.
Hal ini membuat perangkat Desa Buncitan turun tangan dengan menggelar audiensi antara pihak pengembang perumahan dan perwakilan warga.
Baca Juga: Viral Video Preman Pemalak Sopir Truk Mengintimidasi Polantas, Ini Kronologinya Menurut Humas Polisi
“Truk yang sudah masuk, kami bolehkan melanjutkan perjalanan, sementara yang belum berangkat, untuk sementara di-stop dulu agar tidak menimbulkan kemacetan,” ujar Nurhayati, Kepala Desa Buncitan.
Dari audiensi tersebut akhirnya diperoleh beberapa kesepakatan.
Pertama, jam operasional truk dibatasi mulai pukul 07.00 hingga 16.00 WIB.
Kemudian pengembang juga diharuskan untuk melakukan penyiraman sepanjang jalan untuk mengurangi dampak sebaran debu ke rumah warga.
Kesepakatan lain, pengembang harus melakukan perbaikan terhadap jalan-jalan yang rusak akibat aktivitas truk dan memberikan kompensasi untuk warga yang terdampak sebesar Rp 120 juta.
Baca Juga: Ada Pemudik Pakai Cara Ini, Ketahuan Oleh Petugas, Akhirnya Disuruh Putar Balik
“Pengembang juga sepakat untuk mengurangi jumlah armadanya san pada Hari Raya nanti, semua aktivitas libur H-2 lebaran sampai H+2 Idul Fitri,” lanjut Kepala Desa.
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul BREAKING NEWS Warga Buncitan Hadang Puluhan Truk Melintas, Sopir Pasrah, Perangkat Desa Turun Tangan.
Editor | : | Dida Argadea |
Sumber | : | TribunJatim.com |
KOMENTAR