GridOto.com – Sampanye pada umumnya memang dianggap sebagai minuman perayaan yang biasa disajikan dalam pesta pernikahan atau hari-hari khusus.
Tak terkecuali di ajang balap motorsport, sampanye menjadi salah satu item yang diberikan kepada para juara.
Namun alih-alih meminumnya, juara motorsport seperti F1 dan MotoGP justru menyemprotkan sampanye saat menerima kemenangan di atas podium.
Lalu sebenarnya, bagaimana tradisi ini bermula?
Baca Juga: Charles Leclerc Yakin Berkurangnya Balapan Bakal Membuat F1 2020 Lebih Seru, Kok Bisa?
Kembali pada tahun 1966, Jo Siffert yang menjadi pemenang dalam balap Le Mans 24 Hours dihadiahi sebotol sampanye saat di podium.
Namun secara tidak sengaja, sampanye yang sedang dipegangnya menyembur karena hawa panas yang membuat tutup sampanye meletup dan menyemburkan isinya. Hal ini menciptakan moment awkward yang ada di podium.
Setahun kemudian, pembalap F1 Dan Gurney secara sengaja meniru apa yang terjadi pada Jo Siffert.
Ia dengan sengaja mengocok botol sampanye dan menyemprotkannya ke kerumunan saat ia berada di podium.
Baca Juga: Flashback! Begini Cerita Casey Stoner Ngamuk ke Valentino Rossi di MotoGP Spanyol
Selebrasi kemenangan yang dilakukan oleh Dan Gurney akhirnya ditiru oleh para pembalap lain di F1 dan menyemprotkan sampanye seolah menjadi tradisi.
Bahkan tidak hanya F1 yang melakukannya, tradisi ini juga diadopsi oleh MotoGP dan menjadi selebrasi kemenangan ajang balap dunia hingga sekarang.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | gq-magazine.co.uk |
KOMENTAR