GridOto.com - Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menyebut, tidak ada tim khusus untuk mengawasi praktik travel gelap selama larangan mudik di tengah pandemi virus Corona (Covid-19).
Tim khusus yang dimaksud, kata Yusri, hanya untuk memantau promosi jasa travel gelap yang dipasarkan lewat media sosial.
"Mereka itu rata-rata menwarkan lewat media sosial jadi kita gampang melancak mereka. Tim Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya pun tentu bisa menangani ini, jadi gak pakai tim khusus karena ini hanya musiman saja," kata Yusri saat dihubungi GridOto.com, Selasa (5/5/2020).
Untuk penanganan kasus tersebut, Yusri menambahkan, para travel gelap tersebut akan diberikan sanksi tilang dan kendaraan mereka disita.
Baca Juga: Mudik Gelap, Bukan Cuma Bawa Orang, Mobil Pun Juga Digendong Truk
"Sanksi bagi travel gelap yang masih nekat bawa pemudik mobilnya akan kita sita biar mereka enggak jalan lagi. Kita juga melakukan tilang agar mobilnya disita sampai mengikuti sidang," tegasnya.
Sementara untuk penumpang yang menggunakan jasa travel ilegal hanya disuruh pulang dan kembali ke rumah.
Tak hanya itu, selain mengawasi jasa travel gelap, Yusri menyebut, pihaknya juga mengawasi para pemudik yang bersembunyi di dalam truk.
Yusri mengatakan truk kerap mengangkut penumpang, tak lagi hanya barang.
Baca Juga: Rental Mobil Jadi Armada Mudik Gelap, Tawarkan Jasa Via Medsos, Polisi Komentar Boleh Saja, Tapi...
Untuk diketahui, praktik travel gelap yang menyelundupkan pemudik, tengah marak semenjak adanya larangan untuk mudik Lebaran tahun ini oleh pemerintah.
Bahkan, promosi travel ilegal yang bisa mengantarkan pemudik sampai ke kampung halamannya dilakukan secara terbuka melalui media sosial.
Selain di wilayah DKI Jakarta, travel tidak berizin ini juga kedapatan berusaha masuk ke wilayah Jawa Barat.
Bahkan petugas yang berjaga di pos penyekatan atau pembatasan sering mengamankan seorang sopir travel gelap.
Editor | : | Hendra |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR