GridOto.com - Busi di mesin sudah wajib kencang dengan baik untuk menghindari kerusakan pada busi.
Kekencangan yang tidak pas akan membuat busi mudah rusak bahkan drat atau ulir di mesin mobil juga bisa slek.
Tingkat pengencangan setiap busi pun berbeda-beda, setidaknya ada 3 hal yang mempengaruhinya.
Hal ini disampaikan oleh Diko Oktaviano Technical Support Product Specialist PT NGK Busi Indonesia yang menyebutkan bahwa tingkat kekencangan busi tidak bisa sama.
"Ada 3 faktor yang mempengaruhi kekencangan busi di dalam mesin, jadi antara tipe busi satu dengan yang lainnya belum tentu sama," buka Diko Oktaviano.
Baca Juga: Kabel Koil Mobil Bermasalah Bisa Bikin Busi Cepat Mati? Ini Jawabannya
1. Tipe Busi
Tipe busi disini adalah busi yang menggunakan gasket dan yang tidak menggunakan gasket.
Gasket disini adalah ring yang ada di ullir busi.
"Busi yang menggunakan gasket umum ditemui pada mobil-mobil Jepang, sedangkan untuk busi yang tidak menggunakan gasket ada pada mobil Eropa," tambah Diko.
Sebagai contoh, busi dengan gasket dengan diameter ulir 18 mm membutuhkan torsi pengencangan 35-45 Nm.
Sementara itu busi yang tanpa gasket hanya membutuhkan pengencangan 20-30 Nm.
Baca Juga: Ngoprek Santuy, Begini Cara Mudah Bersihkan Busi Mobil di Rumah
2. Diameter Ulir Busi
Hal kedua yang mempengaruhi kekencangan busi adalah diameter ulir busi.
Secara umum, semakin besar diameter ulir busi maka tingkat pengencangannya pun akan semakin tinggi.
Bila busi memiliki diameter ulir 14 mm, maka tingkat kekencangannya adalah 20-30 Nm untuk busi yang memiliki gasket.
"Karena bila dipaksakan terlalu kencang maka kemungkinan busi mudah rusak bisa saja terjadi," sebutnya lagi.
Pun bila terlalu kendur yang akan merusak busi itu sendiri dan membuat kebocoran halus pada kompresi mesin.
Baca Juga: 5 Hal Ini Bisa Bikin Busi Mobil Wajib Diganti dengan yang Baru
3. Tipe Kepala Silinder
Yang juga mempengaruhi kekencangan busi di mesin adalah tipe kepala silinder.
Tipe kepala silinder disini adalah bahan yang digunakan.
Pada mobil-mobil sekarang, umumnya kepala silinder sudah menggunakan tipe aluminium.
Sedangkan kepala silinder dengan bahan besi tidak akan pernah kita temui lagi.
"Walaupun ada perbedaan tapi sebenarnya enggak signifikan kok, tapi ini mempengaruhi tingkat kekencangan busi," tutup Diko.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR