GridOto.com - Adanya larangan mudik dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) membuat PO Sindoro Satriamas tak dapat beroperasi.
Kebijakan tersebut dilaksanakan pemerintah guna memutus rantai penyebaran virus Corona melalui pemudik dari zona merah ke daerah.
Kenek PO Sindoro Satriamas, Wardoyo mengaku dengan tak beroperasinya bus membuat tak mendapat penghasilan dari trayek lagi.
"Sekarang ya cuma bersih-bersih sama manasin bus aja Mas," ujarnya kepada GridOto.com di pool PO Sindoro Satriamas di Wonogiri, Sabtu (2/5).
Baca Juga: Bus AKAP Dilarang Beroperasi, PO Sindoro Satriamas Bingung Mau Gaji Karyawan Bagaimana
Benar saja, ketika GridOto datang menyambangi mereka nampak sejumlah crew sedang memarkirkan yang telah mereka bersihkan.
Ada yang sedang mencuci bagian luar bus, ada juga yang menyapu bagian interiornya.
Dengan begitu Wardoyo bersama kawan-kawannya baik sesama kenek maupun sopir mendapat upah dari perusahaan.
"Biasanya sebulan bisa jalan 15 kali pulang pergi (PP) Wonogiri-Jakarta. Bagaimana lagi, enggak ada bus yang jalan sekarang," kata Wardoyo.doyo.
Baca Juga: Sopir dan Kru Bus Gelar Konvoi, Dibubarkan Polres Sukoarjo, Ini Alasannya
Ia mengaku masih cukup beruntung karena pihak PO masih memperhatikan nasib mereka.
Dengan melakukan maintenance bus, mereka mendapatkan sembako dan upah yang tentu jauh jika dibandingkan ketika bus beroperasi.
Pihaknya juga menyadari situasi yang mereka hadapi dan berterima kasih karena mendapatkan atensi dari PO, terlebih saat ini perusahaan tak mendapatkan pemasukan sama sekali.
Sementara itu, Mandor pool PO Sindoro Satriamas, Gunawan berharap bantuan dari pemerintah segera datang.
"Kemarin itu sudah mendaftarkan bantuan dari Dinas Ketenaga Kerjaan kalau enggak salah, tapi kami enggak tahu kapan bantuan datang," ujar Gunawan.
Baca Juga: Damri Berikan Fasilitas Antar Jemput Untuk Paramedis Pakai Armada Busnya
Menurutnya bantuan baik dalam bentuk sembako atau pun uang akan mereka terima karena saat ini krunya sangat membutuhkan uluran tangan pemerintah.
"Terserah mau bantuan apapun yang penting sampai tujuan. Kasihan kru kesusahan untuk makan. Apalagi yang sudah ada anak istri kan kasihan," tandasnya.
Ia juga kasihan melihat rekan-rekannya yang tak dapat mencari nafkah di tengah pandemi Covid-19.
"Kami seperti terlantar," ujarnya.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
KOMENTAR