GridOto.com - Meski usianya tidak terlalu tua, penampilan Honda CT110 yang memiliki gaya semi trail memang cukup elegan.
CT110 sendiri pertama diperkenalkan Honda di Jepang pada tahun 1981, tetapi hanya mampu bertahan dua tahun saja.
Berbeda dengan generasi CT110 di Australia, yang mampu bertahan dan diproduksi hingga 2006.
Untuk populasinya sendiri di Indonesia tidak terlalu banyak, bahkan bisa dihitung pakai jari.
Baca Juga: Nostalgia Honda CT200 Trail 90, Bebek Trabas dengan Dua Sproket Belakang, Fungsinya Unik!
Hal tersebut diakui oleh Bagas Banyu Biru, salah satu pemilik CT110 generasi terakhir saat di konfirmasi GridOto melalui WhatsApp, Kamis (30/04/2020).
Bagas atau akrab dikenal Triple B adalah pemilik bengkel Tanjung Raya Motor yang beralamatkan di Jalan Raya Surabaya Situbondo km 130, Tanjung, Paiton, Probolinggo Jawa Timur.
Ia menjelaskan jika terinspirasi dari sebuah CT110 yang terlihat klasik namun elegan di media sosial.
Oleh sebab itu Triple B membeli CT110 rakitan 2006 dalam keadaan bahan (apa adanya) untuk direstorasi ulang.
"Saya tetap mempertahankan tampilan orisinalnya. Motor ini hanya akan saya bersihkan dan saya ganti beberapa spare partnya saja," jelasnya.
Triple B menjelaskan untuk cat, pelek dan spare part lainnya akan tetap pakai yang orisinalnya.
Saat ditanya soal harga, Triple B mengatakan jika dirinya membeli CT110 tersebut diangka Rp 40 juta.
"Harganya mencapai Rp 40 juta, namun untuk restorasinya sendiri tidak bisa dibilang murah. Total kalau sudah direstorasi ya Rp 50 jutaan bahkan lebih," paparnya.
Baca Juga: Honda Jepang Resmi Luncurkan CT125 Hunter Cub, Intip Yuk Spesifikasinya
Ia menjelaskan jika transmisi CT110 ini beda dengan motor bebek lain yang biasanya maju semua.
"Beda, ini kalo mau masukin bukan ke depan tapi ke belakang," terang Triple B.
Jika sobat GridOto tidak terbiasa bakal bingung tuh kalo mau masukin transmisinya.
Honda CT110 ini dibekali mesin satu silinder 105 cc, SOHC berpendingin udara yang menghasilkan tenaga 1,48 dk pada 7.500 rpm.
Tidak hanya merestorasi motor bebek saja, Triple B juga terbiasa merestorasi beberapa motor lain di bengkelnya tersebut.
"Banyak teman-teman yang motornya dikerjakan di bengkel saya. Karena saya sendiri juga senang mewujudkan mimpi mereka untuk memiliki motor yang jarang dijumpai di Indonesia," pungkasnya.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
KOMENTAR