GridOto.com – Pekan lalu ada bintang balap NASCAR dipecat oleh timnya setelah ikut balapan virtual, tim Williams pun memberi peringatan kepada pembalapnya, Nicholas Latifi.
Pembalap NASCAR, Kyle Larson diskors oleh tim Chip Ganassi setelah melakukan cercaan narsis yang menghina orang kulit hitam saat balapan virtual iRace.
Atas insiden itu, Nicholas Latifi telah diberitahu oleh tim Williams untuk berperilaku selama siaran langsung balapan virtualnya.
Nicholas Latifi merupakan rookie atau pendatang baru di balap F1 2020.
Baca Juga: Jangan Main-main! Ada Pembalap Dipecat Setelah Ikut Balapan Virtual
Di saat balap F1 2020 belum juga dimulai karena pandemi virus Corona, sejumlah pembalap mengikuti balapan virtual F1, termasuk Nicholas Latifi.
Pada balapan virtual yang disirakan langsung ini, pembalap bisa saling berkomunikasi dan disaksikan di seluruh dunia tanpa sensor.
Frustration for @GeorgeRussell63 & @NicholasLatifi in the latest #VirtualGP ????#WeAreWilliams ???? pic.twitter.com/uBne2TTZLO
— ROKiT WILLIAMS RACING (@WilliamsRacing) April 23, 2020
"Setelah insiden Kyle Larson, tim mengirimi kami pesan yang mengingatkan kami bagaimana berperilaku selama siaran," kata Nicholas Latifi kepada La Presse.
Dikutip GridOto.com dari grandpx.news, pembalap asal Kanada berusia 24 tahun itu menambahkan, "Secara pribadi, saya tahu apa yang dapat diterima dan apa yang tidak."
“Saya berhubungan dengan tim yang memiliki sponsor dan mereka semua memiliki citra untuk dipertahankan,” tuturnya.
Untuk itu, ia berjanji akan selalu berhati-hati.
“Tetapi itu tidak menghentikan saya untuk menjadi diri sendiri dan bersenang-senang,” lanjut Latifi.
Baca Juga: Enggak Hanya MotoGP, Pembalap Moto2 dan Moto3 Juga Ikut Balapan Virtual
Dalam beberapa minggu pertamanya di platform streaming Twitch, Latifi sudah memiliki lebih dari 23.000 subscribers.
"Saya tidak pernah berpikir saya akan melakukan itu, tetapi disarankan kepada saya setelah grand prix virtual pertama," ungkapnya.
Nicolas Latifi mengatakan dia menikmati balapan online.
"Ini cara yang bagus untuk membuat otak saya tetap waspada," sebutnya.
"Mengemudinya tidak identik dengan kenyataan, tetapi proses mentalnya serupa," bilang pembalap yang tahun lalu menduduki peringkat dua di balap F2 bersama tim DAMS.
Editor | : | Fendi |
KOMENTAR