GridOto.com – Akibat pandemi virus Corona yang membuat musim balap F1 2020 terganggu, ada rencana batas anggaran setiap tim terus dikurangi dan Ferrari mengancam keluar.
Hal itu diungkapkan bos tim Ferrari, Mattia Binotto, seperti dikutip GridOto.com dari newsshopper.co.uk.
Tahun lalu, tim menyetujui batas anggaran (budget cap) 175 juta dolar Amerika Serikat untuk 2021.
Itu senilai Rp 2,73 triliun lebih dengan kurs 1 dolar AS Rp 15,627,40 pada Kamis pagi (23/4/2020).
Baca Juga: Balap F1 2020 Ditunda, Tim Ferrari Desain Ulang Mobil Ferrari SF1000?
Tetapi, karena sekarang balapan sedang vakum akibat virus Corona dan beberapa tim meliburkan karyawannya selama pabrik ditutup, ada saran kedepannya anggaran tim kembali dipangkas.
Menurut laporan, diskusi pekan lalu menyarankan batas anggaran untuk 2021 dikurangi jadi 145 juta dolar AS (Rp 2,26 tiriluun lebih) dan kemudian menjadi 130 juta dolar AS (Rp 2,03 triliun lebih) untuk tahun 2022.
Tidak ada kesepakatan yang dicapai.
Nah, dalam sebuah wawancara dengan The Guardian, Mattia Binotto mengatakan ia percaya pembatasan seperti itu dapat merendahkan olahraga (balap F1).
"Angka 145 juta dolar AS merupakan permintaan baru dan banyak permintaan lagi dibandingkan dengan apa yang ditetapkan Juni lalu," kata Mattia Binotto.
"Itu tidak dapat dicapai tanpa pengorbanan lebih lanjut, terutama dalam hal sumber daya manusia kami,” lanjutnya.
“Jika semakin rendah, kami tidak ingin berada dalam posisi melihat opsi lebih lanjut lain untuk menyebarkan DNA balap kami," jelasnya.
“F1 harus menjadi puncak motorsport yang mengandalkan teknologi dan performa. Pasti menarik bagi pabrikan mobil dan sponsor yang ingin dikaitkan dengan kategori paling bergengsi ini,” tegas Binotto.
Enggak kebayang kalau Ferrari mundur dari balap F1, karena tim bermarkas di Maranello Italia ini satu-satunya tim yang tidak pernah absen sejak balap F1 dimulai tahun 1950.
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | newsshopper.co.uk |
KOMENTAR