GridOto.com - Di tengah pandemi virus corona ini, beberapa driver ojol mengeluh kalau sepi orderan.
Hal ini membuat penghasilan mereka menurun drastis.
Meski demikian, mereka tetap mencari orderan dari pagi sampai malam untuk bisa mendapatkan uang demi memenuhi kebutuhan keluarga.
Tapi tetap saja ada ojol yang tak mampu menghasilkan uang sepersen pun di kondisi seperti ini.
Baca Juga: Ojol Bisa Dapat Double Coupon, Program Berbagi Berkah My Pertamina Diperpanjang Hingga Juli 2021
Pemerhati Masalah Transportasi, Budiyanto menuturkan seharusnya pihak aplikator tidak hanya berpangku tangan kepada mitra, melainkan bisa mengurangi bebannya.
"Sudah sewajarnya perusahaan aplikator menunjukan kepedulian sesama anak bangsa dalam rangka meringankan beban yang dialami oleh para mitranya," kata Budiyanto kepada GridOto.com, Senin (4/5/2020).
Budiyanto menambahkan, pengusaha aplikator tidak mungkin bisa bekerja tanpa adanya operator, begitu pun sebaliknya ojol tidak dapat bekerja cepat tanpa adanya aplikasi.
Mantan Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya ini menilai, ojol merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan dan saling membutuhkan. Ada proses symbiosis mutualisme yang saling menguntunkan.
"Dari proses ini dapat kita simpulkan bahwa ojol ini merupakan mitra sekaligus aset bagi perusahaan aplikator," tuturnya.
Baca Juga: Siap-siap, Rabu Depan Pemkot Bandung Akan Terapkan PSBB Pada Angkutan Umum dan Ojol
Tak hanya itu, ia juga meminta pemerintah memberi payung hukum untuk mendapatkan kepastian walaupun sepeda motor dalam Undang- Undang Nomor 22 Tahun 2009 belum masuk dalam golongan transportasi umum.
"Ini adalah masalah sosial yang sudah muncul dan perlu diatasi bersama baik oleh perusahaan aplikator dan pemerintah," tutupnya.
Untuk diketahui, salah satu ketakutan dalam situasi seperti ini yaitu para ojol hanya bisa dapat uang buat isi perut keluarga, tak ada lebih buat bayar cicilan sepeda motor yang merupakan aset penting cari nafkah.
Para ojol kemudian bisa sedikit bernapas lega saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan relaksasi cicilan motor buat para pekerja ojol selama satu tahun. Setidaknya beban mereka berkurang.
Kebijakan Jokowi ini memang dilandasi keluhan pekerja transportasi online di tengah wabah Covid-19.
Menurut Jokowi banyak pengemudi 'tercekik' cicilan kendaraan sebab ada kebijakan bekerja dan belajar dari rumah untuk mencegah penularan corona.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR