GridOto.com - Akhir pekan biasanya dijadikan momen untuk menghabiskan waktu dengan mobil kesayangan.
Kondisi dan situasi lalu lintas yang cenderung sepi jika dibandingkan hari kerja, jadi salah satu alasannya.
Enggak heran, berbagai jenis mobil sport seperti Nissan GT-R, BMW M3 atau Mercedes-Benz AMG series sering terlihat berkeliaran saat di akhir pekan, khususnya di jalanan Ibu Kota Jakarta.
Baca Juga: Rombongan Pemotor Ugal-ugalan Hingga Nekat Melawan Polisi, Psikolog: Ajang Unjuk Gigi
Sayangnya, jalanan yang lenggang ini justru dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertangung jawab untuk memacunya dengan kecepatan tinggi layaknya di arena balap.
Alhasil, tidak jarang ditemukan kecelakaan fatal yang melibatkan mobil dengan tenaga buas tersebut.
Menanggapi fenomena itu, Neliana Puspitasari, Selaku Psikolog di Yayasan Sentra Psikomedika Bekasi menjelaskan, mobil sport memiliki karakteristik yang berbeda dengan mobil pada umumnya.
Performa serta sensasi berkendara yang ditawarkan mobil sport membuat si pengemudi merasa tertantang (emotional challange) untuk memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi.
"Seseorang yang sehari-hari menggunakan mobil yang umum seperti mobil keluarga atau city car, pasti memiliki feel (perasaan) yang berbeda ketika mengendarai mobil sport. Pasti timbul persepsi mobil ini akan terlihat keren saat dipakai ngebut," ujar Neliana saat dihubungi GridOto.com, Selasa (21/4/2020).
"Reaksi emosional yang dirasakan pengemudi, didukung dengan kondisi jalan yang sedang sepi atau lengang seperti masa sekarang ini. Yang bisa berujung pengemudi kebut-kebutan melebihi batas kecepatan di jalan," lanjutnya.
Neliana mengungkapkan, sensasi dan perasaan semangat untuk memacu adrenalin saat mengendarai mobil sport diakui bisa menimbulkan kecelakaan.
"Kecelakaan itu dipicu dari faktor mobilnya, lingkungan jalan dan pengemudinya. Untuk faktor pengemudi, perasaan terlau bergairah bisa menimbulkan kecelakaan. Ini terjadi karena tidak konsen mengemudi, ngebut melebihi batas kecepatan atau ugal-ugalan," jelasnya.
"Lalu bisa juga didukung faktor lainnya, seperti jalan yang tadinya mulus tiba-tiba berlubang. Sementara memang makin kencang laju mobil pasti makin susah dikendalikan pengemudinya," kata Neliana lagi.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR